Tahun 2018 ini, Inggris dinyatakan mengalami perubahan suhu yang cukup ekstrem di tiap musimnya – musim panas yang sangat terik dan musin dingin yang sangat menusuk tulang. Berlandaskan pada pengumuman yang digemakan oleh UK Met Office pada 31 Agustus silam, musim panas di Inggris pada tahun ini memegang rekor sebagai yang terpanas secara keseluruhan. Jika dikaitkan dengan dunia transportasi – termasuk kereta api, kira-kira apa yang harus dilakukan oleh operator si ular besi untuk menghadapi situasi semacam ini?
Baca Juga: Atasi Risiko Tertabrak Kereta, Inggris Ciptakan Aplikasi “Peringatan” Berbasis LBS
Sebelumnya, sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman railway-technology.com (16/10/2018), Environmental Audit Committee pada bulan Juli menyatakan bahwa risiko gelombang panas di Inggris sedang tumbuh dan bahwa jumlah kematian terkait panas akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 karena Inggris tidak siap untuk periode panas yang ekstrem.
Kendati sudah dihadapkan dengan sejumlah potensi berbahaya yang mungkin akan menerpa London dan sekitarnya ketika menghadapi masalah cuaca semacam ini, Pemerintah Inggris belum menambahkan aturan tentang suhu yang seharusnya diberlakukan di jaringan transpotasi Inggris – termasuk juga kereta api.
Menurut data yang dipegang oleh Rail Delivery Group (RDG), terhitung pada Juni 2018, semua armada yang beroperasi di jaringan perkeretaapian Inggris – baik yang lama (existing) maupun yang baru sudah dilengkapi dengan penghangat ruangan. Sedangkan baru 59 persen dari keseluruhan saja yang dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan (Air Conditioning/AC).
“Prioritas utama untuk industri kereta api adalah keselamatan penumpang,” kata juru bicara RDG.
“Industri kereta api telah menginvestasikan lebih dari £50 miliar (setara dengan Rp991,9 triliun) guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang – termasuk mengoperasikan lebih dari 7.000 gerbong baru yang lebih nyaman di lintasan pada tahun 2021 mendatang,” tandasnya.
Diharapkan dengan penambahan armada yang dilakukan oleh operator kereta Inggris ini dapat meminimalisir penumpang yang berdesak-desakan selama musim panas – karena seperti yang kita ketahui bersama, semakin kereta penuh sesak, maka suhu di dalam gerbong pun senantiasa mengalami peningkatan.
Selain bersinggungan langsung dengan kenyamanan penumpang kereta, tingginya suhu karena masalah musim juga memegang peranan penting terhadap kelancaran bisnis kargo. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, ada beberapa barang yang kudu dilabeli “Simpan di Suhu Ruangan,” dimana barang-barang tersebut tidak boleh terpancar panas yang berlebih.
Baca Juga: Rel Bengkok Akibat Panas Masih Jadi Momok Menakutkan di Dunia Perkeretaapian
“Suhu adalah pertimbangan utama dalam bisnis mengirim barang/kargo yang mudah rusak karena terpancar panas berlebih. Hal ini memaksa perusahaan yang bergerak di sektor pengiriman tadi utnuk berkomunikasi dengan pihak operator transportasi guna memastikan keamanan barang pelanggannya tersebut,” ujar direktur operasional perusahaan logistik Rhenus, Gary Dodsworth.