Ada satu bandara di dunia yang memiliki lansadan pacu paling ekstrem yakni berada di Madeira, Portugal ini bernama Funchal dulunya dikenal dengan bandara Saint Catarina. Bandara ini pertama kali dibuka tahun 1964 dengan dua landasan pacu sepanjang 1600 meter. Menjadi salah satu bandara berbahaya karena memiliki landasan pacu yang pendek dan letaknya sangat dekat dengan tebing curam.
Pendeknya landasan pacu ini, mencatat banyak terjadi kecelakaan. Salah satu yang paling fenomenal adalah kecelakaan pada 1980, pesawat Boeing 727 yang terbang dari Brussel menuju ke Madeira jatuh di ujung landasan saat akan mendarat dan menewaskan 131 penumpang. Sejak adanya kejadian itu, landasan pacu ini diperpanjang dengan sanggahan 150 tiang beton untuk menopang.
Walaupun sudah diperpanjang, karena letaknya yang dekat dengan pegunungan dan laut tetap tidak bisa disepelekan apalagi saat cuaca buruk. Untuk pilot senior yang berpengalaman pun, dengan adanya cuaca buruk, memberikan masalah yang cukup serius.
Bandara yang melayani penerbangan domestik dan internasional dari pulau Madeira ini setelah memanjangkan lansadan pacunya menyabet penghargaan bergengsi yakni Struktur Outstanding Award. Penghargaan ini didapat karena dibangun dengan tingkat kerumitan yang luar biasa yang pernah dibangun di dunia dengan teknologi modern.
Dilansir dari Wikipedia, tahun 1972, kepopuleran Madeira meningkat, sehingga landasan pacu harus diperpanjang. Kemudian tahun 1973, bandara di Madeira ini membangun sebuah terminal baru untuk menangani 500ribu penumpang. Setelah terjadinya kecelakaan tahun 1980 yang lalu, bandara Funchal dipanjangkan menjadi 1800 meter dengan waktu pengerjaan empat tahun dari tahun 1982 sampai 1986. Setelah perpanjangan bandara selesai, maka dibuka empat gerbang dan terakhir tahun 2000 lalu, landasan di panjangkan lagi dan dibuka kembali 15 September 2000.
Ternyata, kecelakaan di Bandara Funchal ini pernah tiga kali terjadi sebelum kejadian tahun 1980 yang menewaskan 131 penumpang. Pada 5 Maret 1973, tidak lama setelah bandara ini di buka, sebuah Aviao Sud Caravelle 10R (Registrasi EC-BID) masuk ke laut dan menewakan 3 orang kru dan menyebabkan pesawat rusak.
Empat tahun kemudian, tepatnya 19 November 1977, TAP Portugal perbangan 425, Boeing 727-200 terbang Brussels ke Madeira via Lisbon. Setelah berputar, pesawat mencoba mendarat dalam keadaan cuaca yang buruk, pesawat mendarat panjang pada landasan pacu 24 dan terjun melewati tepian yang curam. Kemudian menabrak sebuah jembatan batu dan sayap kanannya rusak, lalu menabrak keras ke sebuah pantai. Api membakar pesawat dan menewaskan 131 penumpang dari 164 penumpang di dalmnya.
Ditahun yang sama tepatnya sebulan kemudian pada 18 Desember 1977, SA de Transport Aérien Penerbangan 730 di perbolehkan oleh pihak bandara untuk mendekati landasan pacu, sayangnya ketinggian pesawat tersebut dibawah 720 kaki dan menyebabkan pesawat menghantam laut, serta menewaskan 36 penumpang.