OK Otrip atau One Karcis One Trip merupakan program integrasi yang masa uji cobanya berakhir pada September 2018 kemarin. Program ini merupakan program untuk memudahkan pengguna angkot atau angkutan kota dengan integrasi ke TransJakarta. Selesainya uji coba tersebut, 1 Oktober 2018 kemarin, program ini resmi diterapkan dan nama OK Otrip sendiri kemudian diubah. Pengubahan nama ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan nama Jak Lingko.
Baca juga: TransJakarta Terintegrasi KWK dengan Kartu seharga Rp15 ribu di Jam Sibuk
KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber bahwa, kata Jak Lingko dipilih karena lebih tepat dengan program tersebut dan dinilai lebih sesuai dengan maknanya. Anies mengatakan, Lingko sendiri memilik arti tersambungkan dan diambil dari jenis pengelolaaan pengairan sawah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
“Hari ini kita luncurkan penamaan untuk sistem transportasi yang terintegrasi. Penamaannya Jak Lingko. OK OCE memang ada maknanya. Itu adalah One Kecamatan One Center for Entrepreneurship. Tapi kalau OK OTrip tidak ada, ya kemudahan ngomong saja. Karena itu, saya sampaikan, kita cari nama. Dan pilihannya setelah riset sana-sini, pada ‘lingko’,” kata Anies.
Anies mengatakan, Lingko sendiri merupakan kosakata baru dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa Manggarai, NTT. Kata ini sendiri muncul di Kamus Besar Bahasa Indonesia pada akhir Oktober 2018. Pemilihan kata Lingko untuk mencerminkan jejaring rute integrasi transportasi antarmoda di Jakarta.
“Kami ingin gunakan kata lingko ini menjadi sistem transportasi terintegrasi. Bayangannya seperti jaring laba-laba. Jaring laba-laba itu bisa nyambung, dari rute mana pun bisa, dari titik mana pun ke titik mana pun dalam jaringan ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemilihan Lingko sendiri dipilih juga untuk mempopulerkan kosakata tersebut dan Pemprov DKI bersama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meluncurkan nama Lingko bersama ratusan kosakata lain. Pemprov DKI saat ini ingin membuka sayembara kepada masyrakat untuk merancang logo dari Jak Lingko.
“Kami ingin membuka sayembara kepada masyarakat untuk merancang logo Jak Lingko. Logonya tidak ditentukan oleh pemprov, kami mengundang warga Jakarta, mari rancang desain untuk Jak Lingko ini,” tutur Anies.
Baca juga: Naik Kelas, Kartu Multi Trip Siap Berevolusi Jadi E-Money
Sehingga logo Jak Lingko bisa diluncurkan pada akhir Oktober. Mekanisme dan ketentuan sayembara ini akan diumumkan melalui akun media sosial Pemprov DKI Jakarta dan TransJakarta. Meski berubah nama, sistem pembayaran tetap menggunakan kartu OK Otrip dan program ini dipastikan Anies sama serta tidak ada perubahan.
Diketahui, selain kartu, tarifnya pun tidak berubah. Masyarakat tetap gratis menggunakan bus kecil atau angkot yang sudah bekerja sama dengan PT Transjakarta. Saldo di kartu OK Otrip penumpang mulai terpotong ketika mereka melanjutkan perjalanan dengan bus transjakarta. Biaya perjalanan yang dibebankan kepada warga maksimal Rp 5.000 dalam waktu 3 jam. Namun, tarifnya bisa lebih rendah dari itu jika penumpang hanya menggunakan satu kendaraan dalam sekali perjalanan.