Jika Anda mengalami keterlambatan pemberangkatan, Anda berhak untuk mendapatkan kompensasi dari pihak maskapai tergantung dari berapa lama penerbangan anda tertunda. Nah, lalu bagaimana jadinya jika penerbangan tersebut tertunda hingga berjam-jam lamanya? Ada dua jalan yang bisa ditempuh pihak makapai untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya terhadap penumpang – bisa mengembalikan tiket atau kompensasi berupa menginap di hotel.
Baca Juga: Klasik, Ini Dia Rentetan Alasan Delay di Dunia Penerbangan
Namun apa jadinya jika maskapai yang Anda hendak tumpangi ini dinyatakan bangkrut dan akhirnya menelantarkan para penumpangnya begitu saja? Nah, kejadian unik ini menimpa budget airlines, Primera Air. Dilansir KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, maskapai ini memberhentikan semua pengoperasiannya pada Senin (1/10/2018) tengah malam kemarin setelah kurang lebih 14 tahun beroperasi.
Amat disayangkan ketika momen bangkrutnya maskapai ini dibarengi dengan tindakan kurang bertanggung jawab dari perusahaan yang menelantarkan para penumpangnya begitu saja. Dikutip dari laman thesun.co.uk (2/10/2018), sejumlah penumpang maskapai Primera Air ini ditelantarkan begitu saja di Bandara Internasional Newark Liberty, New Jersey. Alih-alih memberikan kejelasan terhadap nasib para penumpang, Primera Air malah melakukan hal yang sebaliknya.
Para penumpang dibiarkan tergeletak begitu saja di lantai bandara – beberapa diantaranya menggunakan selimut sebagai alas. Sontak, kejadian ini menjadi pusat perbincangan di sosial media Twitter.
“Apakah ada maskapai penerbangan yang memiliki selimut? Kami terperangkap di Bandara EWR (Newark) yang sangat dingin. Kami terjebak di sini karena @primeraair bangkrut,” ujar salah satu pengguna Twitter.
“@tomhanks rasanya saya seperti berada di film #terminal dimana tidak ada satu orangpun yang mau membantu kami yang terperangkap di sini karena @primeraair bangkrut. @EWRairport sangatlah dingin dan saya harus duduk selama 18 jam. Adakah di antara kalian yang punya selimut? #SOS #StrandedByPrimeraAir,” tulis akun @travelingsingh di akun Twitter pribadinya.
Beruntung, para penumpang yang terlantar ini sempat mendapatkan voucher makan sebesar US$10 (Rp152.000). Melalui sepucuk surat yang ditemukan oleh salah satu penumpang, para penumpang maskapai Primera Air tujuan Paris dan London ini dititah untuk menghubungi pihak Primera Air langsung via laman www.primeraair.com.
“Customer Service Primera Air sangatlah tidak berguna. Mereka enggan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar salah seorang penumpang yang terjebak akibat kebijakan kurang bijak sana dari Primera Air tersebut.