Tak terasa tahun 2019 akan menyongsong sebentar lagi, dan Ibukota Jakarta akan memiliki moda transportasi baru yakni Mass Rapid Transit (MRT). Namun, meski akan mulai mengular pada Maret 2019 mendatang, hingga saat ini PT MRT Jakarta belum menemukan titik terang untuk masalah tarifnya.
Baca juga: MRT Jakarta Dilirik Tangerang Selatan Untuk Buka Jalur
Meski demikian, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya mengusulkan tarif Rp8500 per 10 km. Namun, hal kepastiannya PT MRT Jakarta masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Pemprov yang akan menentukan. Kalau dari kami sudah mengusulkan MRT Jakarta Rp8500 untuk 10 km atau rata-rata Rp8500 by distance, kalau lebih pendek lebih murah. Kalau lebih panjang ya lebih mahal,” ujar William yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman sumber tribunnews.com (2/10/2018).
William mengatakan, sampai sejauh ini Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pematangan harga tiket dengan pembicaraan yang intens. Namun William mengaku tidak mengetahui pembicaraan tersebut secara lebih teknis.
Saat ini, William mengatakan, belum memastikan dengan jelas berapa subsidi yang akan diberikan Pemprov DKI untuk tiket MRT tersebut. Ada kemungkinanan tarif yang berlaku Rp8500 hingga Rp10 ribu.
“Untuk harga diatas itu yakni Rp15 ribu kita tidak menyarankan karena itu terlalu tinggi,” ujarnya.
William menambahkan, dengan tarif Rp8500 merupakan kerelaan masyarakat dalam membayar. Tetapi semakin murah harga tiket, maka subsidi yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta akan semakin besar jumlahnya. Sehingga William mengusulkan dalam jangka panjang setelah MRT Jakarta beroperasi, masyrakat diharapkan untuk siap membayar.
Baca juga: PT MRT Jakarta Minta Retail Punya Ciri Khas Saat Membuka Toko di Stasiun
” Kita harap masyarakan siap membayar. Karena layanan yang diberikan bagus,” kata William.
Saat ini diketahui, PT MRT Jakarta sudah melakukan serangkaian tes baik pada sistem komuniakasi, persinyalan hingga kereta yang melaju di rel dari Lebak Bulus menuju Bundaharan HI serta sebaliknya. Tak hanya itu, saat ini juga, Taman Dukuh Atas sudah selesai dan mulai digunakan oleh pejalan kaki yang menuju Stasiun Sudirman atau Stasiun BNI City serta perkantoran yang ada disekitarnya.