Setelah sempat dihebohkan dengan kasus vandalisme yang menimpa salah satu armadanya beberapa waktu yang lalu, kini PT MRT Jakarta hadir dengan pernyataan yang akan semakin mempermudah mobilitas para pengguna jasanya kelak. Diketahui, perusahaan yang dinakhodai oleh William Sabandar cs. ini telah memastikan tiga gedung yang nantinya akan terkoneksi dengan jaringan metro pertama di Indonesia ini.
Baca Juga: Koneksikan Gedung dan Stasiun, Akankah Interkoneksi MRT Jakarta ‘Secanggih’ di Singapura?
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Direktur Operasional MRT Jakarta Agung Wicaksono membocorkan tiga gedung yang telah dipastikan terkoneksi dengan layanan tersebut. “Blok M Plaza, Gedung UOB, dan Gedung Indonesia One,” ujar Agung dikutip dari laman sindonews.com (30/9/2018). “Saat ini proses koneksi ketiga gedung dengan stasiun MRT masih berlangsung, sedang dalam proses pembangunan,” tandasnya.
Agung menambahkan, nantinya Stasiun MRT Blok M yang merupakan bagian dari elevated section akan terkoneksi langsung dengan Blok M Plaza, Stasiun MRT Dukuh Atas (underground section) akan terkoneksi dengan Gedung UOB, dan Stasiun MRT Bundaran HI (Underground section) akan terkoneksi dengan Gedung Indonesia One.
Jauh sebelumnya, pihak Blok M Plaza memang telah mengajukan permohonan kepada MRT Jakarta untuk mengkoneksikan layanan MRT secara langsung dengan pusat perbelanjaan tersebut. Sedangkan Gedung UOB dan Gedung Indonesia One pengkoneksian itu memang kewajiban MRT sebagai bagian dari pembangunan jalur utama MRT.
Selain tiga gedung tersebut, PT MRT Jakarta juga mengharapkan setidaknya 50 gedung terkoneksi dengan stasiun MRT. Demi melancarkan rencana tersebut, baik pihak MRT Jakarta maupun pihak pengelola gedung sudah menangatangani Memorandum of Understanding (MoU) guna mempercepat proses.
“Interkoneksi sudah banyak yang MoU. Mereka masih wait and see tapi kami push. Mereka mungkin akan lihat semua stasiun dulu. Sudah ada knock down pannel. Nanti kalau ada yang mau interkoneksi tinggal dibuka,” ucap Agung.
Baca Juga: Tidak Hanya dari Tiket, Inilah ‘Ladang-Ladang’ PT MRT Jakarta Raup Keuntungan
Memang, kesepakatan untuk mengkoneksikan gedung dengan Stasiun MRT tidaklah semudah yang kita kira. Diperlukan pertimbangan yang sangat matang di beberapa sektor, seperti pembangunan infrastruktur di awal, perawatan, hingga jaminan keamanan. “Memang kesiapan ini dari dua belah pihak. Arrangement-nya antara pemilik gedung dan MRT, baik soal keamanan, kebersihan dan perawatan,” ucap Agung.
Jika melihat dari segi keuntungan, tentu saja kehadiran interkoneksi seperti di Blok M Plaza, Gedung UOB, dan Gedung Indonesia One akan memudahkan para penumpang – terutama bagi mereka yang kebetulan bekerja di sana. Selain itu, pengurangan volume kendaraan merupakanasa lain yang coba diwujudkan oleh PT MRT Jakarta.