Tak pernah terbayangkan oleh penumpang pesawat harus terdampar di bandara karena pesawat yang harusnya dinaiki malah mengangkut Presiden. Belum lama ini, insiden tersebut terjadi pada 150 penumpang di Bandara Rafic Hariri Beirut, Lebanon.
Baca juga: Saat Petugas Melakukan Hal Tak Perlu, Apakah Ini yang Membuat Penerbangan Tertunda?
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman alaraby.co.uk (24/9/2018), masalah ini berawal dari pesawat milik maskapai Middle East Airlines (MEA) dengan nomor penerbangan ME305 yang sudah dijadwalkan terbang ke Kairo di Mesir. Tiba-tiba pihak maskapai mendapat info bahwa rombongan Presiden Lebanon Michael Aoun meminjam pesawat tersebut untuk delegasinya.
Dimana para delegasi tersebut akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-73 di New York, Amerika Serikat. Karena hal itu, ratusan penumpang yang sudah berada didalam pesawat dan duduk dengan nyaman menantikan lepas landas harus dievakuasi keluar dan kembali ke gate ruang tunggu.
Permasalahan ini akhirnya membuat para penumpang tersebut terdampar dan juga harus merasakan delay atau tertundanya pesawat mereka menuju Kairo selama sekitar sembilan jam. Hal ini pun terjadi juga di Kairo, yang mana 100 orang penumpang harus menunggu untuk perjalanan mereka ke Beirut.
Hingga akhirnya penumpang yang tertunda tersebut berangkat dari Beirut pukul 21.28 waktu setempat dan tercatat delay sekitar 8 jam 53 menit seperti dilihat di situs pelacak penerbangan FlightAware.
“Permintaan maaf dikeluarkan untuk para penumpang yang terkena dampak penundaan itu,” kata Middle East Airlines via Twitter.
Bahkan pihak MEA berujar, situasi tersebut terjadi diluar kontrol mereka. Namun pendapat itu kemudian dibalas oleh pihak Kepresidenan Aoun. Menurut mereka, prosedur dari perjalanan dinas Presiden tak pernah berubah selama sepuluh tahun belakangan.
Pihak Kepresidenan pun mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden tidak bertanggung jawab atas evakuasi penerbangan. Peristiwa ini sendiri dianggap sebagai kelalaian pihak maskapai. Warganet pun tidak sedikit yang menyorot perlakukan dari Presiden Lebanon dan delegasinya.
Baca juga: Penerbangan Tertunda, Seorang Tentara dengan Mengharukan Lihat Video Istri Melahirkan di Ponsel
“‘Ayah dari semua orang’ memindahkan semua penumpang dari pesawat dan terbang?,” ujar Paula sambil merujuk Presiden berumur 83 tahun itu.
Tak hanya itu, anggota parlemen Lebanon pun mengecam keras kejadian ini. Salah seorang dari mereka melempar sindiran kepada Presiden Aon. “Bapak dari semua orang menurunkan semua orang dan terbang.” Hikmah dari peristiwa ini adalah sebaiknya pejabat sekelas presiden meman mempunyai pesawat kepresidenan, sehingga tak mengganggu jadwal penerbangan komersial yang telah berjadwal.