Baru-baru ini, PT KAI berencana untuk memfokuskan kembali rencana aktivasi empat jalur kereta yang berada di Jawa Barat. Tidak bergerak sendiri, PT KAI akan berkolaborasi dengan pemerintah setempat – dalam hal ini adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Adapun empat jalur yang rencananya akan ‘dihidupkan’ kembali tersebar di daerah Pangandaran, Garut, Kabupaten Bandung, dan Sumedang.
Baca Juga: Gelontorkan Rp2 Triliun, PT KAI Pesan 438 Kereta dari PT INKA
Dilansir KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Edi Sukmoro selaku Direktur Utama PT KAI merinci keempat jalur tersebut. “Kami rencanakan reaktivasi empat jalur di Rancaekek – Tanjung Sari, Garut, Pangandaran, dan Ciwidey,” ujar Edi, dikutip dari laman bisnis.com (12/9/2018). “Dari empat ini, kami evaluasi mana yang paling mungkin dilakukan secepatnya. Dari empat itu jalur mana yang lebih akomodatif membantu masyarakat, hasil bumi,” tandasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, “reaktivasi jalur ini akan mencakup rute Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari,”
Sebagai salah satu gambaran tugas yang akan dilakukan oleh PT KAI dalam reaktivasi empat jalur ini adalah penertiban lahan dan persiapan operasional. Dari segi kemudahan penertiban lahan, lanjut Edi, jalur Pangandaran dan Garut adalah yang paling cepat dieksekusi. Sedangkan dua sisanya tergolong susah karena kebanyakan jalur di daerah tersebut sudah beralih fungsi. “Saya pikir semuanya harus cepat, karena keempat jalur ini dibutuhkan,” terang Edi.
Program ini disebut bergantung pada anggaran di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jika para pihak terkait serius menggarap proyek ini, Dedi optimistis pada 2019 anggaran bisa disiapkan oleh pemerintah pusat. “Sekarang tinggal pelaksanaan ada di Kemenhub dan PT KAI,” ucap Dedi.
Untuk jalur Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari, Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil akan mencari solusi bagi warga yang akan direlokasi dari lahan PT KAI. “Salah satu opsinya adalah membangun rumah susun,” ujar Kang Emil.
Baca Juga: Siap-Siap! PT KAI Akan Jual Tiket Sleepers Train 10 Juni Mendatang
Sementara itu, Pemprov Jabar disebut telah mengusulkan kepada Kemenhub agar nantinya jumlah stasiun pemberhentian di jalur reaktivasi disesuaikan dengan kondisi wilayah. Misalnya, jika jalur tersebut melewati titik wisata, maka dimungkinkan untuk dibuat stasiun tambahan.
“Saya ingin mengembalikan budaya naik kereta. Saya ingin Jawa Barat seperti Eropa, masyarakat kemana-mana bisa naik kereta karena nyaman dan terintegrasi.” Ujar Kang Emil dalam sebuah pernyataan tertulis.