Jika di Indonesia para pengantar calon penumpang kereta api konvensional dilarang masuk ke dalam peron untuk kepentingan apapun, maka hal yang sebaliknya masih terjadi di India – dimana hal ini memiliki dampak penumpukan orang di peron. Hal ini sampai-sampai menuai sorotan dari Pengadilan Tinggi Bombay yang mempertanyakan mengapa operator mengijinkan hal tersebut.
Baca Juga: Dua Stasiun di India Siap Jadi ‘Kelinci Percobaan’ Sistem Keamanan Asal Israel
Berdasarkan kutipan KabarPenumpang.com dari laman business-standard.com (6/9/2018), Ketua Mahkamah Agung Naresh Patil dan Rajesh Ketkar mengatakan bahwa jika ada 10 orang pengantar yang hanya mengantarkan satu penumpang saja, bagaimana jika hal serupa terjadi pada semua penumpang kereta? Tentu saja ini akan membuat peron menjadi penuh dan tidak menutup kemungkinan akan mengganggu petugas.
“Belum lagi eksistensi dari pedagang asongan yang juga ikut masuk ke dalam peron, tentu saja ini semakin membuat suasana di peron semakin semerawut. Pihak operator memang sangat baik dengan mengijinkan semuanya masuk ke dalam peron, tapi apakah ini perlu?” ujar Ketua Mahkamah Agung tersebut tanpa merinci stasiun mana saja yang memiliki masalah ledakan populasi ini.
Tidak sedikit petisi yang masuk ke Mahkamah Agung perkara masalah infrastuktur yang semakin membuat orang tidak nyaman ini – buntut dari kebijakan pihak perkeretaapian yang tidak membatasi pengantar untuk masuk ke dalam peron. Lebih lanjut, Mahkamah Agung meminta pihak perkeretaapian untuk kembali meninjau skala prioritas dari permasalahan ini dan sesegera mungkin menemukan jalan keluar yang terbaik.
“Sebagian besar infrastuktur di stasiun sudah tua, dan sekarang mereka berhadapan dengan masalah ledakan populasi. Sementara itu, ada sangat banyak orang dari luar Maharashtra datang ke kota – dimana ini semakin memperkeruh keadaan. Bagaimana infrastruktur yang ada dapat menampung ledakan populasi ini?” lanjut Naresh dan Rajesh.
Di sisi lain, seorang amicus curiae (pihak netral dalam suatu kasus), Zal Andhyarujina mengatakan bahwa pihak perkeretaapian sudah mencoba untuk menahan pengantar untuk tidak masuk ke dalam peron untuk mengantar calon penumpang, “namun mereka semua kewalahan untuk membendung para pengantar,”
Baca Juga: Stasiun Kereta ‘Rasa Bandara Internasional’ Siap Hadir di India
Pada akhirnya, Ketua Mahkamah Agung Naresh Patil dan Rajesh Ketkar mengatakan kepada pihak perkeretaapian di India yang masih mengijinkan para pengantar untuk masuk ke dalam peron untuk, “lebih memprioritaskan keselamatan penumpang. Jangan sampai ledakan populasi yang terjadi di peron akhirnya menghambat kerja dari petugas kereta api yang dikhawatirkan akan mengancam keselamatan para penumpangnya.”