Terkenal sebagai rapid transit system yang melayani kota Mumbai dan Maharashtra, Metro Mumbai kini tengah direncanakan untuk menjadi jaringan metro terpanjang dalam jangka waktu lima tahun ke depan – dengan total jalur sepanjang 276 km. Itu berarti, Metro Mumbai akan melampaui jalur CST – Karjat milik Central Railway (122 km) dan perpanjangan jalur Churchgate menuju Dahanu milik Western Railway (123 km). Jika dilihat dari skala dan konsep, maka Metro Mumbai akan menjadi wajah dari transportasi di India di masa yang akan datang.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Mumbaikars Merasakan Layanan Kereta Ekonomi AC
“Ini (Metro Mumbai) akan mengubah wajah transportasi di Mumbai pada tahun 2022 mendatang,” ungkap R. A. Rajeev, salah satu petinggi di Metro Mumbai, dikutip KabarPenumpang.com dari laman indiatimes.com (8/8/2018). Jika sudah rampung kelak, maka akan tersedia sekitar 250 stasiun yang tersebar di berbagai titik di ruang lingkup operasi Metro Mumbai. Hingga saat ini sendiri, layanan yang mulai beroperasi pada 8 Juni 2014 silam ini baru memiliki total lintasan 11,4 km.
Tak ayal, para konsensus memandang perkembangan Metro Mumbai ini nantinya akan memiliki efek transformatif, menciptakan lapangan kerja baru (karena akan melakukan pembangunan dan membutuhkan tenaga kerja dalam skala besar), dan meningkatkan kualitas kehidupan di kota karena letaknya yang strategis.
Selain itu, nantinya Metro Mumbai juga akan terkoneksi dengan sejumlah fasilitas publik yang akan mempermudah para penumpang yang hendak beraktifitas – sebut saja stasiun akan terhubung dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga bandara. “Kami menjadikan Hong Kong dan Singapura sebagai Benchmark. Kelak, kami akan menunjuk konsultan untuk divisi pengoperasian dan pemeliharaan terpisah khusus untuk Metro Mumbai,” tandas Rajeev.
Baca Juga: Tindaklanjuti Masalah Malfungsi Roda Kereta, Indian Railways Siap Pasang Sensor Canggih!
Sudah barang tentu kocek yang mesti dikeluarkan tidaklah sedikit. Untuk menyiasatinya, Rajeev mengatakan akan memaksimalkan dana yang tersedia. “Kami juga sudah mulai melakukan diskusi serius untuk Asian Development Bank guna melakukan peminjaman sejumlah dana yang akan digunakan untuk membangun beberapa jalur,” terang Rajeev.
“Memang agak sulit untuk mencapai target yang sudah kami tetapkan sebelumnya, namun kami akan berusaha keras untuk mempercepat pembangunannya dan pengoperasian bisa dimulai pada tahun 2022 mendatang.” Tutupnya.