Sejak tahun 2012 lalu, Kementerian Perhubungan, Kementerian Riset dan Teknologi serta Kemneterian BUMN memasang persinyalan kereta api Computer Based Interlocking (CBI) alias SIL-03 pertama di Indonesia. Pemasangan sistem persinyalan ini pertama kali di gunakan di stasiun Gumilir, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: Stasiun Sruweng, Ternyata Punya Musik Berbeda dari Stasiun Lainnya Loh!
Diketahui, sistem CBI ini sendiri merupakan sistem persinyalan paling modern saat ini. KabarPenumpang.com mendapatkan data bahwa, pemilihan stasiun Gumilir sendiri karena berada di percabangan jalur KA strategis ke arah stasiun Cilacap yang dekat dengan kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap dan stasiun Karangtalun yang berada dekat pabrik semen PT Holcim Indonesia serta stasiun Maos yang merupakan persinggahan KA lintas selatan Bandung-Solo-Surabaya.
Pemasangan CBI ini juga merupakan wujud dukungan sepenuhnya dari Kemenhub sebagai pengguna teknologi untuk mendorong teknologi nasional dan meningkatkan peran industri perkeretaapian dalam negeri dan pengembangan produk persinyalan yang lebih kompetitif. Hadirnya CBI sendiri untuk meneruskan program pengembangan di bidang persinyalan kereta api dalam rangka mencapai target perjalanan kereta api zero accident atau nol kecelakaan.
Menteri Perhubungan E.E Mangindaan saat itu mengatakan alat ini tidak pernah mengantuk karena sistem mekanik dampaknya lebih kelihatan dari sistem operasi kereta itu sendiri dan keamanan lebih terjamin dari pada manusianya. Sistem CBI ini merupakan buatan anak bangsa yang dikembangkan oleh PT LEN dan digunakan oleh PT KAI bukan CBI yang diimpor dari luar negeri.
Stasiun Gumilir sendiri bukanlah stasiun besar melainkan stasiun kereta api kelas III atau kecil dan berada di ketinggian +7 meter. Stasiun tersebut masuk dalam Daerah Operasional V Purwokerto dan memiliki dua jalur kereta dengan jalur 1 sebagai sepur lurus arah Maos dan Cilacap sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Karangtalun.
Baca juga: Setelah Baso, Butuh, dan Tanggung, Kapas Juga Ternyata Nama Stasiun Kereta!
Setelah adanya sistem persinyalan baru ini diganti dengan persinyalan elektrik tersebut, jalur stasiun Gumilar bertambah menjadi empat. Sejak 1 Agustus 2015, KA Purwojaya sebagai satu-satunya KA penumpang yang melewati jalur KA Maos-Cilacap tidak berhenti lagi melayani penumpang di stasiun ini.
Hal tersebut dikarenakan, stasiun ini dinilai masih belum steril dari para penumpang gelap yang dulunya sering naik-turun KA tersebut tanpa memiliki tiketnya. Otomatis sejak saat itu stasiun ini hanya melayani KA barang dan persilangan atau persusulan antarkereta api saja.