Bajaj di Indonesia dan India sudah tak asing lagi serta menjadi salah satu transportasi yang biasa digunakan masyarakat. Kendaraan roda tiga ini, sepertinya menjadi andalan bagi penumpang yang membawa barang atau bepergian 2-3 orang dan menginginkan tempat yang lebih luas dibandingkan mikrolet.
Baca juga: Bemo Tereliminasi, Bajaj Qute Jadi Solusi
KabarPenumpang.com melansir dari newatlas.com, di West Virginia, Amerika Serikat, ternyata pada 2017 lalu sudah hadir sebuah skuter roda tiga yang bentuknya mirip dengan bajaj di Indonesia dan India. Skuter ini dinamakan ZEV T3-1 Micro dan ini adalah van hanya saja diperkecil menjadi seperempat ukuran mobil van asli.
ZEV T3-1 Micro ini mampu mengangkut dua orang penumpang dan satu pengemudi. Berjalan dengan tenaga listrik ini diam-diam mulai merambah jalan raya. Meski bentuknya kecil dan tidak glamor ZEV T3-1 Micro memiliki satu pintu, satu kursi depan, kursi penumpang, rem tangan dan tertutup layaknya sebuah mobil.
Bila di ingat, bentuk ZEV T3-1 Micro ini bentuknya agak mirip dengan Bajaj Qute pengganti bemo di Jakarta. Bedanya Bajaj Qute mampu menampung 3-5 orang penumpang dan satu pengemudi.
Adapun perbedaannya yakni, ZEV T3-1 Micro memiliki tempat duduk pengemudi di tengah dengan alat kemudi seperti stang motor dan memilik roda tiga. Ini mirip dengan bajaj biasa yang ada di Indonesia maupun India. Tempat duduk penumpangnya pun terletak di belakang kursi pengemudi.
Sedangkan Bajaj Qute sendiri kemudi yang digunakan berbentuk setir mobil pada umumnya. Tempat duduk penumpang satu di depan dan dua lainnya ada di belakang. Roda Bajaj Qute sendiri ada empat dan benar-benar seperti mobil kecil.
ZEV T3-1 Micro sendiri menggunakan baterai dan listrik empat kilowatt untuk menjalankannya dan mampu berjalan di kecepatan 50 km per jamnya. Sedangkan Bajaj Qute masih menggunakan bensin sebagai bahan bakar.
Baca juga: Jajal Tuk Tuk, “Bajaj” dengan Argometer di Bangalore, India
Untuk besaran baterai yang digunakan pada ZEV T3-1 Micro ini ada dua macam yakni yang mampu berjalan hingga 50 mil atau sekitar 80 km menggunakan baterai dasar silikat. sedangkan dengan jangkauan 70 mil atau sekitar 112,6 km menggunakan baterai yang di upgrade mejadi Lithium. Harganya pun berbeda US$5490 atau sekitar Rp76,6 juta untuk yang menggunakan baterai silikat.
Sedangkan U$8990 atau sekitar Rp125,5 juta untuk yang menggunakan Lithium. Harga ini mungkin sangat menakjubkan apalagi untuk sebuah kendaraan kecil yang bisa digunakan untuk jarak dekat.