Mengulas kemajemukan yang ada di Negeri Sakura, Jepang memang tidak akan ada habisnya. Mulai dari budaya hingga jaringan transportasi yang ada di negara penghasil film kartun ini, semuanya menarik untuk dibahas. Tidak terkecuali bagi titik awal dan akhir bagi kebanyakan shinkansen yang beroperasi di Jepang, Stasiun Tokyo.
Baca Juga: Baru Pertama ke Tokyo? Jangan Bingung, Ikuti Tips Ini Agar Tidak Keder!
Stasiun yang pada tahun 2014 silam memasuki usia satu abad ini terletak di distrik perkantoran Marunouchi, Tokyo. Lokasi dari stasiun ini pun tergolong strategis, karena berada di dekat Istana Kekaisaran Jepang dan distrik komersial paling mewah di Tokyo, Ginza. Berdirinya stasiun ini dimulai pada tahun 1889, dimana komite kota Tokyo berencana untuk membangun sebuah stasiun yang menghubungkan terminal Tōkaidō Main Line di Shinbashi ke terminal Nippon Railway (sekarang Tōhoku Main Line) di Ueno.
Seiring banyaknya gangguan, pembangunan stasiun ini sendiri baru dimulai pada tahun 1908. Enam tahun berselang, tepatnya pada 20 Desember 1914, otoritas setempat meresmikan Stasiun Tokyo yang memiliki komposisi dua platform melayani kereta listrik, sedangkan dua lainnya melayani kereta non-listrik.
Rasanya sangat mustahil jika di usianya yang kini sudah melebihi 100 tahun, Stasiun Tokyo tidak memiliki catatan sejarah. Siapa sangka, dibalik megahnya stasiun ini ternyata menyiratkan cerita pembunuhan dua Perdana Menteri Jepang, Hara Takashi (PM ke-10) pada tahun 1921, dan Osachi Hamaguchi pada 14 November 1930. Lalu, apalagi cerita yang jarang diketahui publik tentang Stasiun Tokyo ini? Berikut KabarPenumpang.com himpun lima fakta tentang stasiun tersibuk di Jepang ini, dikutip dari laman cnn.com.
Salah Satu Stasiun Terpanjang di Jepang
Selain tersibuk, Stasiun Tokyo juga digalang-galang sebagai stasiun terpanjang di Jepang, lho! Dengan panjangnya yang mencapai 304 meter, stasiun ini mampu menampung 14 jalur sekaligus, termasuk Tokaido Shinkansen, kereta api berkecepatan tinggi yang paling sering plesir keliling dunia.
Memiliki Hubungan Terselubung Dengan Pihak Belanda
Beberapa orang mengatakan Gedung Marunouchi (Stasiun Tokyo) dirancang agar terlihat seperti stasiun kereta api Amsterdam Centraal di Belanda. Kendati ada bukti sahih yang memperkuat pernyataan ini, namun pada dasarnya Tokyo memiliki persetujuan sister-station dengan pihak Belanda, pun dengan Grand Central Terminal di New York.
Punya Jalan Rahasia
Entah hanya sekedar mitos atau kenyataan, namun rumor yang beredar menyebutkan bahwa Stasiun Tokyo memiliki jalan rahasia yang menghubungkan bangunan stasiun dengan beberapa bangunan penting pemerintahan.
Baca Juga: Jingle di Stasiun Kereta Jepang, Bangkitkan Semangat Penumpang
Stasiun yang Merangkap Museum
Diketahui, sebanyak 2,3 juta pengunjung telah melihat koleksi dari museum yang menyajikan seni kontemporer hingga tema yang berkaitan dengan kereta api Jepang,sejak dibuka pada tahun 1988 silam. Kendati museum ini sempat ditutup dan dibuka kembali pada tahun 2012, namun hal tersebut tidak menyurutkan minat para pengujung.
Stasiun yang Merangkap Pusat Jajanan dan Souvenir
Tidak lengkap rasanya jika membicarakan Tokyo tanpa menyinggung soal makanan. Di Stasiun Tokyo, Anda tidak perlu berjalan keluar untuk menemukan pusat jajanan yang cukup komplit. Ada Kitchen Street dan Tokyo Ramen Street yang menjajakan beragam penganan menggugah selera. Untuk souvenir, Anda bisa mengunjungi Tokyo Character Street dimana hasrat fans Hello Kitty, Moomins, dan Pokemon akan terpuaskan.