Tidak bisa dipungkiri, hadirnya layanan pemadu moda memang dapat memudahkan mobilitas penumpang yang hendak bertolak menuju prasarana transportasi satu dan lainnya, pun sebaliknya. Jika dari dalam negeri ada layanan JA Connexion milik Perum Damri, dimana salah satu rutenya menghubungkan Stasiun Gambir dan Bandara Internasional Soekarno Hatta, maka beda cerita dengan layanan yang ada di Kamboja.
Baca Juga: Bus Bandara Kini Lewati Jalur Mall dan Hotel Jabodetabek
Diwartakan KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, pada tanggal 10 April kemarin, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja, Sun Chanthol, secara resmi membuka layanan antar-jemput penumpang dari stasiun kereta utama yang berada di Monivong Boulevard, Phnom Penh menuju Phnom Penh International Airport. Sebagai ajang promosi Soft Launching, penumpang pun tidak akan dikenakan biaya hingga kereta ini mulai memasuki layanan penuh pada Juli 2018 mendatang.
“Layanan kereta api (menuju) bandara akan membantu penumpang untuk melewati lalu lintas yang sibuk di jalan dari kota ke bandara,” tutur Sun Chanthol, dikutip dari laman khmertimeskh.com (10/4/2018). “Perjalanan sendiri diperkirakan memakan waktu 45 menit, dengan interval keberangkatan 20 menit sekali, 24 jam dalam sehari,” tambahnya.
Perkara armada, Sun Chanthol mengatakan bahwa layanan ini akan digerakkan lokomotif diesel listrik dengan tiga unit gerbong, dimana dalam satu gerbong kereta dapat memuat 56 penumpang duduk, dan 45-50 penumpang berdiri. Ketika sudah memasuki layanan penuh Juli mendatang, Royal Railway selaku operator dari layanan ini pun akan mengganti armada kereta bandara ini dengan yang lebih canggih.
Baca Juga: Mogok Dua Kali Saat Uji Coba, Inilah Sekilas Spesifikasi Kereta Bandara Soetta
Adapun armada baru yang didatangkan langsung dari Meksiko ini dilengkapi dengan toilet, pintu otomatis, WiFi, televisi, dan dapat melaju hingga kecepatan 80 km per jam. Secara otomatis, estimasi waktu tempuh pun akan mengalami penyusutan menjadi 25 menit saja untuk menempuh jarak 9,6 km.
Ketika ditanya mengenai harga yang kiranya akan diberlakukan layanan ini, baik Sun Chanthol maupun Kith Meng selaku pemilik dari Royal Group (induk perusahaan Royal Railways) enggan membubuhi komentar sepatah kata pun.