Ketika keamanan bandara semakin diperketat, maka penumpang akan semakin direpotkan saat berada di pemeriksaan keamanan bandara. Pasalnya sejak adanya larangan laptop dan tablet masuk ke kabin karena meningkatnya ancaman terorisme, hal ini di anggap cukup efektif.
Baca juga: Tangkal Terorisme, Larangan Bawa Laptop ke Dalam Kabin Dipandang Tak Efektif
KabarPenumpang.com melansir dari laman wvnews.com (4/4/2018), Transportation Security Administration (TSA) mengumumkan kepada penumpang yang akan keluar dari bandara Virginia Barat harus mengeluarkan semua perangkat elektronik mereka yang lebih besar dari ponsel untuk diperiksa. Selain Laptop, maka tablet dan smartphone yang berukuran lebih besar harus dikeluarkan dari dalam tas sebelum melalui alat pemindai.
“Orang-orang sudah melakukan ini selama bertahun-tahun dengan laptop yang mereka bawa. Kami hanya menambahkan beberapa hal saja,” ujar Lisa Farbstein, juru bicara TSA di Arlington, Virginia. Farbstein mengatakan, hal ini dilakukan karena teroris sudah mulai beradaptasi dan menyembunyikan bahan peledak di perangkat elektronik seperti tablet, pembaca elektronik, handphone, kamera dan lainnya.
“Kami tahu mereka sangat mahir menyembunyikan improvised explosive device (IED). Ancaman itu nyata,” ujar Farbstein. Dia mengatakan, pejabat TSA mengumumkan persyaratan keamanan baru pada Juli 2017 lalu. Namun mulai menerapkannya secara perlahan sembari adanya tambahan pelatihan pada petugas TSA.
Prosedur baru ini sudah mulai diberlakukan di Bandara Yeager di Charleston, Bandara Tri-State di Huntington, Bandara Regional Mid-Ohio Valley di Parkersburg, Bandara West Virginia Barat Bagian Utara di Bridgeport, Bandara Kota Morgantown dan Bandar Udara Greenbrier Valley. Farbstein mengatakan sebelum melalui keamanan baiknya, perangkat-perangkat elektronik tersebut sudah dipisahkan dari tas penumpang.
Ini dilakukan untuk memudahkan petugas TSA mendapatkan gambar barang elektronik tersebut dengan jelas saat dipindai dengan X-Ray keamanan. Dia menambahkan, baiknya barang-barang elektronik tersebut di tempatkan dalam palstik dan tidak di tumpuk satu sama lain agar tiap barang terlihat dengan jelas.
Dengan banyaknya perangkat tipis, sangat mudah bagi penumpang melupakan perangkat tersebut, bahkan terkadang diletakkan jauh di dalam tas mereka dan bertumpuk dengan barang lainnya. Farbstein mengatakan, saat perangkat elektronik tersebut di pisahkan dari tas penumpang, baiknya di label dengan nama serta nomor telepon.
Hal tersebut dibuat, jika ada penumpang yang tidak sengaja meninggalkan barang elektronik mereka bisa dilacak dan dikembalikan. Farbstein menjelaskan, setelah adanya pelatihan untuk pemindaian barang penumpang tersebut, maka petugas TSA kini siap memandu penumpang dengan prosedur keamanan baru.
Baca juga: Bandara Abu Dhabi Cabut Larangan Elektronik Masuk Amerika Serikat
Diketahui, prosedur tersebut harus ada di semua bandara Amerika Serikat pada akhir Mei 2018 ini. Tak hanya itu, pihak TSA juga menyarankan, agar penumpang tiba 90 menit sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan agar memiliki cukup waktu saat melewati keamanan.