Penyebaran metode transaksi non-tunai atau yang dikenal sebagai cashless kini semakin menyebarluas. Baru-baru ini, Perum DAMRI menelurkan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa salah satu badan usaha milik pemerintah tersebut akan segera menerapkan metode pembayaran ini di dalam pelayanannya. Demi melancarkan penerapannya, DAMRI menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra kerjanya.
Dilansir KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, General Manager Perum DAMRI Cabang Angkutan Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Irwanto mengungkapkan bahwa pemberlakuan metode pembayaran cashless ini merupakan arahan direksi dan dewan pengawas Perum DAMRI. “Pengguna jasa DAMRI bandara nantinya dapat membayar dengan menggunakan e-money, kartu kredit dan kartu debit Bank Mandiri,” terangnya, dikutip dari laman aksi.id (26/3/2018).
Sebelum memberlakukan metode pembayaran modern ini, Perum DAMRI rencananya akan memberlakukan uji coba terlebih dahulu di rute Stasiun Gambir – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (JA Connexion). “Pada uji coba ini, penumpang dapat membayar non-tunai di loket. Tinggal gesek. Nantinya seluruh trayek bus bandara kami akan menggunakan transaksi serupa yakni non-tunai,” tandas Irwanto.
Sama seperti penyedia jasa lainnya, pemberlakuan metode pembayaran non-tunai ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh Perum DAMRI untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa. “Kami juga secara gradual mengganti armada dengan bus yang lebih anyar dan berfasilitas lebih keren,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui bersama, sarana transportasi umum yang melayani rute bandara tidaklah JA Connexion sendiri. Ada Kereta Api (KA) Bandara Soetta yang dioperasikan oleh PT Railink yang menjadi rival terbaru dari JA Connexion. Dalam upayanya untuk memenangkan persaingan layanan dengan KA Bandara, JA Connexion pun memperluas jaringan dengan menambah rute baru.
Baca Juga: Wujudkan Transaksi Cashless, Telkomsel Luncurkan TCASH Pass Untuk BRT Semarang
“Kami juga membuka trayek-trayek baru melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Paling baru adalah jalur Kemang Pratama, Bekasi, dan D-Mall, Depok,” paparnya. Irwanto mengatakan bahwa hingga saat ini, layanan JA Connexion mengoperasikan 230 armada di 24 trayek yang berbeda dengan jumlah penumpang rata-rata 19ribu penumpang per hari. Trayek Gambir, Bogor, dan Bekasi merupakan penyumbang keuntungan terbesar Perum DAMRI di sektor angkutan bandara.