Belum lengkap rasanya jika Anda mengunjungi Jepang tanpa menggunakan layanan kereta yang tersedia di Negeri Sakura tersebut. Negara yang perkeretaapiannya kerap kali dijadikan benchmark oleh sejumlah negara ini memang terkesan sangat mengagungkan kontribusi dari si ular besi. Sampai-sampai terdapat beberapa komunitas pecinta kereta (railfans) yang membernya luar biasa banyak. Untuk memuaskan hasrat para railfans, otoritas setempat lalu membangun sebuah museum yang didedikasikan untuk mengedukasi setiap pengunjung yang datang.
Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, West Japan Railway Co. sebagai salah satu perusahaan operator kereta di Jepang ini secara resmi membuka The Kyoto Railway Museum pada 29 April 2016 silam, bertepatan dengan dimulainya “Golden Week Holiday” atau libur panjang ala Negeri Sakura tersebut. Pemilihan waktu peresmian yang strategis membuat museum yang berdiri di atas lahan seluas 30.000 meter persegi ini ramai disantroni pengunjung.
Tercatat, sebanyak 14.300 orang mengunjungi The Kyoto Railway Museum pada hari pembukaan perdananya. Tidak berhenti sampai di situ, kurang lebih sebanyak 2.000 orang telah mengular dengan tertib di depan museum, padahal museum yang menampilkan 53 kereta tersebut belum buka. Hal ini menunjukkan bahwa anemo warga terhadap museum ini sangatlah besar.
Layaknya menyajikan kesukaan raja, sudah barang tentu West Japan Railway Co. mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang, dengan harapan para pengunjung dapat terpuaskan setelah mengunjungi museum yang terletak di Kankijicho, Prefektur Kyoto ini. Mulai dari sejarah modernisasi kereta, diorama perkeretaapian di Jepang, hingga simulasi menjadi seorang masinis turut tersaji di dalam The Kyoto Railway Museum ini.
Bak sebuah pameran kelas wahid, semua rangkaian kereta mulai dari lokomotif hingga gerbong tersusun apik di sini. Dapat dibayangkan bagaimana jika Anda seorang railfans dapat mengunjungi museum ini, tentu perasaan ingin berlama-lama berada di The Kyoto Railway Museum enggan hengkang. Namun, diantara semua objek yang dipajang di sini, diorama berukuran 30mx10m dengan berskala 1:80 menjadi yang paling banyak disinggahi pengunjung, karena mereka dapat menyaksikan sistem jaringan dari tulang punggung transportasi di Jepang dalam ukuran mini. Selain itu, tata pencahayaan diorama tersebut juga dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca, sehingga semakin menundang decak kagum bagi siapapun yang melihatnya.
Beralih ke lantai paling atas, di sini Anda dapat menyaksikan kereta yang tengah melaju di jalur JR Kyoto dan Tokaido Shinkansen secara langsung. Salah satu spot wajib untuk selfie karena pemandangan yang disajikan sangatlah indah.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk berkunjung? Jika iya, museum ini buka pada Kamis – Selasa, pukul 10.00 hingga 17.30 waktu setempat. Jika hari Rabu bertepatan dengan lbur nasional, maka museum ini akan beroperasi seperti biasa.
Baca Juga: Tingkatkan Keselamatan, Jepang Luncurkan Pemindai QR Code di Peron Kereta Bawah Tanah
Harga tiket masuk museum ini dibagi ke dalam 4 kategori. Untuk umum dengan usia diatas 18 tahun diwajibkan untuk membayar ¥1,200 (Rp150.000), Mahasiswa dan Pelajar SMA sebesar ¥1,000 (Rp125.000), Pelajar SMP serta SD sebesar ¥500 (Rp62.000), dan anak-anak berusia 3 tahun keatas sebesar ¥200 (Rp25.000).