Seiring tuntutan dan perkembangan jaman, penggunaan energi terbarukan juga menyentuh pada sektor perkeretaapian. Di Indonesia mungkin belum terlihat aksi yang dilakukan PT KAI, namun lain di India, Negeri Anak Benua tersebut sudah mencanangkan pada tahun 2025 sumber tenaga pada kereta dapat dipasok oleh energi terbarukan, khususnya yang berasal dari penggunaan panel surya di stasiun dan atap gerbong kereta.
Baca juga: Tahun 2025, India Jamin 25 Persen Sumber Tenaga Kereta Berasal dari Energi Terbarukan
Bila India masih akan berjuang sekitar lima tahun lagi, maka Belanda punya kisah tersendiri. Negeri yang terkenal dengan kincir angin ini malahan sudah memproklamirkan 100 persen penggunaan energi terbarukan untuk layanan kereta api. Karena paparan sinar matahari di Belanda tak sedahsyat di iklim tropis dan sub tropis, andalan energi terbarukan di Belanda berasal dari angin, persisnya tenaga dari angin yang mampu menggerakan turbin, dan listrik yang dihasilkan telah sukses menggerakan operasional armada kereta.
Persisnya sejak 1 Januari 2017, seluruh kereta api Belanda sudah 100 persen pengoperasiannya menggunakan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin. Hal ini membuat Belanda menjadi negara pertama di dunia yang berhasil melakukannya.
Listrik untuk kereta ini dipasok oleh perusahaan listrik negara Belanda Eneco yang memenangkan tender penawaran dari perusahaan nasional kereta Belanda (NS). Perusahaan ini menandatangani kesepakatan kontrak selama 10 tahun pada Januari 2018 sebagai tanggal dimana semua kereta NS beroperasi dengan energi angin.
“Jadi kami sebenarnya mencapai tujuan kami setahun lebih awal dari yang direncanakan,” kata juru bicara NS Ton Boon yang dikutip KabarPenumpang.com dari theguardian.com (10/1/2017). Boon menambahkan, adanya peningkatan jumlah peternakan angin di seluruh negeri dan lepas pantai Belanda juga ikut andil dalam membantu NS mencapai tujuannya. Di Belanda setip harinya ada sekitar 5500 perjalanan kereta api yang mampu mengangkut sebanyak 600 ribu penumpang.
Secara teori sebuah kincir angin yang beroperasi selama satu jam mampu memasok listrik bagi kereta yang menempuh perjalanan sejauh 120 mil atau 200 km. Saat ini Belanda sudah memiliki sekitar 2000 tubin listrik tenaga angin.
Baca juga: Stasiun Kachiguda di India, 100 Persen Lakukan Efisiensi Energi
Pembangkit tersebut menghasilkan listrik yang mampu memenuhi 2,4 juta rumah tangga di negara tersebut. Dengan adanya turbin listrik tenaga angin ini, NS berharap dapat mengurangi energi ysng digunakan per penumpang hingga 35 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2005 lalu.