Walaupun kehadirannya masih setahun lagi, namun warga Ibukota sudah tidak sabar dengan salah satu moda transportasi berbasis massal yang digalang-galang akan menjadi solusi kemacetan di Jakarta. Ya, kereta Metro pertama di Indonesia ini memang tengah dikebut pengerjaannya oleh PT MRT Jakarta (PT MRTJ). Hingga Selasa (28/11/2017) kemarin, progress pengerjaan untuk jalur Lebak Bulus – Bunderan HI sudah mencapai angka 86,12 persen dan direncanakan akan menyentuh angka 90 persen di akhir Desember 2017 ini.
Baca Juga: Setelah Uji Coba di Jepang, Satu Set Kereta MRT Jakarta Akan Tiba Maret 2018
Namun siapa sangka, konstruksi yang selama ini digenjot habis-habisan oleh PT MRTJ, dinakhodai oleh seorang perempuan! Kehadirannya kerap kali digambarkan seperti seorang Srikandi yang menyempurnakan cerita Pewayangan. Perkenalkan, Silvia Halim selaku Direktur Konstruksi PT MRTJ. Tidak sekonyong-konyong ia diangkat menjadi direktur konstruksi di PT MRTJ, melainkan atas latar belakang pendidikan dan pengalamannya di bidang serupa yang akhirnya memuluskan langkah Silvia hingga ia berhasil menduduki salah satu jajaran direksi di perusahaan milik negara ini.
Wanita yang mengenyam pendidikan di SMU Don Bosco II ini tidak pernah mempermasalahkan gender ketika bekerja, karena ia sendiri pun mengakui bahwa tidak ada persoalan yang berarti hanya karena masalah tersebut. “Untuk saya pribadi, sejauh ini, tidak pernah menghadapi masalah spesifik (gender) seperti itu ya, hanya karena saya perempuan di dunia yang laki-laki banget,” papar Silvia ketika ditemui KabarPenumpang.com, Selasa (28/11/2017).
“Tantangannya selama ini selalu berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri, seperti tantangan teknis hingga koordinasi dengan banyaknya instansi yang ada di Indonesia. Tapi untuk masalah gender ya sampai saat ini tidak ada yang menghalangi lah,” tambahnya.
Seperti sudah menjadi hukum alam, dimana semakin tinggi jabatan yang melekat di diri kita, maka semakin berat pula beban yang mesti dipertanggungjawabkan. Walaupun pernyataan tersebut tidak dipungkiri olehnya, namun Silvia tetap memegang teguh prinsip yang selama ini terus mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. “Walaupun banyak tactical challenges dalam mengemban tugas ini, tapi satu hal yang selalu mendorong saya untuk terus maju adalah kami di sini melakukan sesuatu yang meaningful, yaitu MRT pertama di Indonesia yang dapat membawa perubahan besar, bukan hanya untuk warganya, tapi juga kotanya,” jelas wanita kelahiran 18 Juni 1982 tersebut.
Sebelum menjajal PT MRT Jakarta, wanita lulusan Nanyang Technological University Singapore jurusan Teknik Sipil ini sempat terlebih dahulu mengabdi untuk Land Transport Authority (LTA) Singapura selama 12 tahun. “Ya, sebelum di sini (PT MRTJ) saya di LTA Singapura sebagai Project Manager untuk beberapa proyek infrastruktur di sana,” tandas wanita 35 tahun itu. “Saya juga sempat bekerja di MRT Singapura. Setelah beragam ilmu yang saya dapat selama di sana, kini saatnya saya mengabdi ke negara sendiri, dan kebetulan ada kesempatan, ya langsung saya ambil,” tukas Silvia sembari bercanda.
Baca Juga: ‘Kejar Setoran’, PT MRT Jakarta Larang Pengunjung Tengok Perkembangan Proyek
Beredarnya sarkas mengenai Jakarta, kota terbesar di Asia Tenggara yang tidak memiliki sistem Metro menjadi pelecut tersendiri bagi PT MRTJ dan khususnya bagi Silvia untuk terus melakukan yang terbaik bagi Ibukota. “Oh jelas, pernyataan itu yang selalu membakar dan memotivasi kami (PT MRTJ), kalau kota-kota itu bisa, masa kita nggak bisa,” terangnya menggebu-gebu.
Pada akhirnya, Silvia kembali menegaskan bahwasanya perbedaan gender yang kerap kali menjadi topik hangat perdebatan tidak berlaku untuknya. “Jangan hanya karena Anda seorang perempuan, Anda tidak dapat melakukan sesuatu.” Tutup Sang Srikandi dari PT MRTJ itu.