Ekuador resmi kedatangan maskapai baru, EquAir. Maskapai yang bermain di segmen berbiaya hemat (LCC) ini menambah daftar panjang maskapai baru yang lahir di tengah pandemi Covid-19, dimana banyak maskapai di dunia justru bangkrut.
Baca juga: Prediksi Airbus di 2040: Industri Penerbangan Butuh 39.000 Pesawat Baru dengan 550.000 Pilot
Dihimpun dari berbagai pemberitaan di KabarPenumpang.com, sejak pertama kali virus Corona menyebar luas di Cina akhir tahun 2019 dan ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO pada Maret 2020, setidaknya sudah ada sembilan maskapai baru lahir.
Menjadi pioneer maskapai baru yang lahir di tengah pandemi virus Corona, Zipair Tokyo sangat percaya diri mengambil ceruk penerbangan antara Tokyo-Bangkok PP dan Tokyo-Seoul PP. Maskapai anak perusahaan Japan Airlines ini pertama kali beroperasi secara komersial pada 4 Juni 2020.
Di pertengahan bulan yang sama, Cina, melalui maskapai nasionalnya, China Eastern Airlines, mengumumkan maskapai baru bernama Sanya International Airlines.
Maskapai tersebut merupakan perjanjian kerangka kerja sama strategis antara China Eastern Airlines, Provinsi Hainan Transport Investment Holding Co, Sanya Development Holdings, Juneyao Air, dan Trip.com Group dengan modal terdaftar mulai dari CNY3 miliar (USD423,5 juta) hingga CNY6 miliar (USD847,1 juta).
Hanya saja, sampai detik ini, tidak ada informasi terkait kelanjutan maskapai baru tersebut. IATA dan ICAO juga belum merilis kode dari maskapai itu, menandakan bahwa maskapai belum beroperasi secara komersial.
Begitu juga dengan maskapai berbiaya hemat (LCC) Línea Aérea de Bandera del Perú atau LAPERU. Maskapai pertama sekaligus dan satu-satunya yang dimiliki Peru sampai detik ini masih berstatus planned atau rancangan, belum dikukuhkan dan beroperasi secara resmi. Padahal, LAPERU sudah ramai diberitakan sejak 11 November 2020.
Maskapai baru selanjutnya adalah Ecuatoriana Airlines. Maskapai yang berbasis Quito, Ekuador, itu sebetulnya sudah berdiri sejak Mei 1957, namun pada 2006 maskapai itu stop operasi akibat kesulitan keuangan.
Pada pertengahan Februari 2021, maskapai tersebut mengumumkan bangkit kembali. Disebutkan, paling lambat akan memperoleh Air Operator Certificate (AOC) pada Juni 2021 lalu dan beroperasi secara komersial tak lama setelahnya. Namun, belakangan maskapai mengaku baru akan beroperasi resmi pada awal 2022.
Maskapai baru kelima yang lahir selama pandemi virus Corona adalah Super Air Jet, Indonesia. Maskapai yang menyebut dirinya sebagai ultra LCC ini terbang perdana secara komersial pada 8 Agustus 2021. Maskapai ini digadang masih ada kaitannya dengan Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Group. Tetapi, perusahaan membantah kabar tersebut.
Di bulan yang sama, miliarder India yang dijuliki ‘Warrant Buffet’, Rakesh Jhunjhunwala, dikabarkan tuntas mendirikan maskapai baru di segmen ultra LCC, Akasa Airlines. Tak tanggung-tanggung, miliarder yang dijuluki ‘Warren Buffet-nya’ India tersebut sampai menggandeng mantan CEO IndiGo dan Jet Airways, Aditya Ghosh, serta mantan petinggi maskapai Delta Airlines, Vinay Dube, untuk mensukseskannya.
Akasa Airlines belum lama ini mengumumkan pembelian 72 Boeing 737 MAX di tengah gelaran Dubai Air Show menjadikannya sebagai maskapai India pertama yang memesan pesawat itu. Sampai saat ini, maskapai belum terbang secara komersial. Tetapi, ditargetkan tahun ini atau dalam waktu dekat itu akan terjadi.
Maskapai baru ketujuh yang lahir selama pandemi virus Corona adalah ITA Airways, Italia. Maskapai yang lahir sebagai pengganti Alitalia yang dibangkrutkan itu diumumkan berdiri pada 15 Oktober 2021. Tak lama berselang, maskapai sukses melakoni penerbangan perdana.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Maskapai Saat Terima Pesawat Baru
Maskapai baru kedelapan adalah Bonza. Maskapai ultra LCC asal Australia ini lahir pada akhir Oktober 2021 lalu. Ditargetkan penerbangan perdana akan berlangsung pada awal 2022 mendatang.
Adapaun maskapai baru terakhir yang didirikan selama pandemi Covid-19 adalah EquAir. Maskapai asal Ekuador ini berencana melakoni penerbangan perdana pada 20 Desember mendatang antara Quito dan Guayaquil serta Quito dan Galapagos. Semuanya rute domestik.