Meski awak kabin berstatus sebagai pekerja sipil, namun, awak kabin punya gaya kerja dan kehidupan yang relatif berbeda jika dibandingkan pekerja sipil pada umumnya. Begitu Anda bekerja sebagai awak kabin, maka hidup berubah selamanya. Sulit untuk menjalani kehidupan normal di lapangan dan, semakin lama Anda bekerja sebagai awak kabin, maka semakin jauh Anda dari ‘kehidupan’ sipil.
Ungkapan di atas dituangkan oleh Simple Flying yang menggambarkan perbedaan kerja awak kabin dengan kehidapan kerja normal di lapangan. Dan berikut adalah delapan ciri khas pembeda utama kehidupan kerja awak kabin dengan pekerja sipil pada umumnya.
1. Tidak ada Jam Kerja Tertentu
Awak kabin tidak memiliki jadwal atau jam kerja tertentu. Pola kerja ‘nine to five’ tidak ada dalam hidup mereka. Awak kabin dapat mulai bekerja kapan saja, siang atau malam. Awak kabin juga harus melakukan ‘siaga’ di mana kami menunggu untuk meliput penerbangan lain, seandainya seorang anggota kru terlambat atau menelepon karena sakit.
2. Ikatan Kerja yang kuat
Awak kabin sering jauh dari keluarga, dan mereka sering melewatkan acara-acara khusus. Terkadang teman dan keluarga tidak memahami jadwal kerja dan mereka tidak bisa begitu saja meminta cuti, seperti dalam pekerjaan normal. Namun, rekan awak kabin mengerti. Jadi ketika Anda bekerja dengan kru yang sama, Anda menjadi bagian dari keluarga kru, dan ikatan serta persahabatan itu sering kali bertahan selama bertahun-tahun.
3. Gaji variabel
Setiap bulan, gaji awak kabin berbeda-beda. Itu terdiri dari gaji pokok ditambah gaji terbang ditambah tunjangan dan terkadang komisi. Mereka tidak pernah bisa mengharapkan gaji tetap karena semua variabel. Tunjangan layover selalu berbeda karena bergantung pada biaya hidup di negara tersebut, semisal singgah di Jerman akan berbeda dengan tunjangan singgah di Jepang.
4. Tepat waktu
Awak kabin tidak boleh terlambat – atau jika terlambat, mereka bisa kehilangan pekerjaan. Pesawat tidak bisa menunggu. Oleh karena itu, kru sangat tepat waktu, baik saat bertemu dengan kru untuk makan malam setelah penerbangan atau menghadiri janji temu dengan dokter gigi sekalipun.
5. Penuh Perencanaan
Awak kabin suka membuat rencana di sekitar daftar mereka, jadi mungkin merencanakan ke mana harus berbelanja eringkali lebih murah dan lebih bervariasi. Hari libur adalah untuk tidur, memulihkan diri dari jet lag, dan kunjungan aneh ke keluarga atau teman.
6. Bepergian
Awak kabin suka bepergian, dan keseruan itu selalu ada. Perjalanan membuka indera dan tujuan hidup penuh warna yang lebih cerah dalam hidup. Suara kota menyelimuti Anda dan tentu saja aroma dan cita rasa makanan lokal selalu mempesona. Setiap perjalanan memiliki narasinya sendiri dan merupakan kisah yang menarik untuk diceritakan.
7. Gangguan pada Jam Kerja
Jam kerja bisa sangat mengganggu dan jet lag adalah yang terburuk. Awak kabin dapat menemukan diri mereka makan pada waktu yang tidak biasanya atau minum kopi di jam-jam kecil untuk mencoba dan tetap terjaga. Awak kabin jarang memiliki jadwal tidur yang tetap karena mereka mungkin harus mencoba dan tidur tepat sebelum atau sesudah penerbangan untuk menyesuaikan dengan jam kerja dan zona waktu.
8. Penampilan
Maskapai memiliki peraturan yang sangat ketat tentang seragam dan penampilan awak kabin, karena awak kabin adalah wajah dari maskapai. Ini bisa termasuk warna dan gaya rambut, warna make up dan tinggi tumit sepatu. Standar perawatan awak kabin diperiksa saat bertugas, jadi tidak memenuhi standar dapat membuat mereka di-grounded. Awak kabin harus selalu berpenampilan sempurna baik siang maupun malam dan dimanapun mereka berada.