Nyaris 65 tahun lalu atau pada 29 Juli 1959, Qantas mengukuhkan dirinya sebagai maskapai pertama di luar Amerika Serikat (AS) yang mengoperasikan pesawat Boeing 707, dengan memulai layanan dari Sydney ke San Francisco via Nadi, Fiji.
Baca juga: Hari ini, 64 Tahun Lalu, Boeing 707 Pelopor Desain Legendaris Terbang Perdana
Dunia tentu tahu bahwa Boeing 707 bukanlah pesawat biasa. Ia adalah salah satu pesawat jet widebody terpopuler ketika itu dengan desain yang lebih modern, jangkauan lebih jauh, menjanjikan pendapatan tiga kali lipat dari pesawat bermesin piston, dan mampu melesat di kecepatan 885 km per jam, Boeing 707 jelas tak bisa disaingi oleh pesawat sipil manapun saat itu.
Dilansir Airlineratings, sebelum Boeing 707 lahir, Boeing sudah lebih dahulu digdaya di pasar pesawat sipil global melalui Boeing 377 Stratocruiser, pesawat dengan kabin bertekanan pertama di dunia. Namun, usai kemunculan de Havilland Comet, pesawat jet komersial pertama di dunia keluaran Britania Raya (Inggris) pada Juli 1949, kedigdayaan tersebut runtuh.
Boeing tak lantas diam dan hanya menjadi penonton dalam persaingan menjadi yang terbaik di ceruk pasar pesawat sipil. Terlebih momentumnya juga tepat, yakni dengan serangkaian kecelakaan yang menimpa de Havilland Comet pada tahun 1954 dan membuatnya perlahan tersingkir dari peta persaingan.
Setelah itu saingan asal Inggris itu musnah, pada tahun 1955 Boeing mulai memperkenalkan produk terbarunya berupa Dash 80 atau Boeing 707. Dua tahun berselang atau pada 20 Desember 1957, Boeing 707 pun resmi terbang perdana.
Di awal kehadirannya, Boeing 707 rupanya masih belum menarik perhatian maskapai. Padahal, dengan kemampuan kecepatan maksimum hingga 885 km per jam saat di udara, Boeing 707 jelas tak bisa disaingi oleh pesawat sipil manapun.
Namun, karena dimensi yang masih lebih kecil dibanding kompetitor senegaranya, Douglas DC-8, 707 akhirnya masih hanya gigit jari saja.
Barulah setelah Presiden Boeing Bill Allen menginstruksikan Tex Johnston, kepala uji coba Boeing, agar mengkonfigurasi ulang Boeing 707 menjadi beberapa lebih inci lebar dari DC-8, Boeing 707 mulai melejit.
American Airlines yang berbasis di Texas kala itu dilaporkan langsung memesan 50 jet. Begitu juga maskapi lainnya, termasuk Qantas yang memesan Boeing 707 versi special longer-range dan mengoperasikan penerbangan jarak jauh Sydney – San Francisco via Nadi, Fiji pada 29 Juli 1959.
Baca juga: Kala Kolaborasi Boeing 707 dan American Airlines Ubah Peta Penerbangan AS 62 Tahun Silam
Kehadiran Boeing 707 dibarisan armada benar-benar menarik banyak penumpang. Qantas pun menambah 22 Boeing 707, melengkapi tujuh pesawat yang sudah dipesan sebelumnya.
Tak berhenti sampai di situ, ketertarikan Qantas dengan Boeing 707, membuat pabrikan asal AS tersebut mendapat banyak pesanan lanjutan dari maskapai nasional Australia itu, mulai dari 65 B747, 39 B767, 120 B737, dan 8 B787.