Monday, November 25, 2024
HomeHot News61 Tahun Lalu Terbang Perdana, Ini Alasan Tupolev Tu-134 Gunakan "Glass Nose"

61 Tahun Lalu Terbang Perdana, Ini Alasan Tupolev Tu-134 Gunakan “Glass Nose”

Hari ini 61 tahun lalu, bertepatan dengan 29 Juli 1963, adalah momen besar dalam dunia penerbangan Rusia, di masa kejayaan Uni Soviet tersebut, terbang perdana pesawat penumpang twin engine regional Tupolev Tu-134. Lantaran sudah uzur, saat ini sudah sangat jarang maskapai yang mengoperasikan Tu-134. Meski begitu, ada satu atau dua maskapai di Rusia yang masih menerbangkan Tu-134, sementara di luar negeri ada Air Koryo dari Korea Utara.

Selain punya keunikan, yakni sebagai satu-satunya pesawat penumpang dengan toilet yang dilengkapi jendela, Tu-134 juga dikenal masih mengadopsi ciri khas pesawat era jadoel, yakni dengan penggunaan glass nose ala pembom strategis zaman perang dingin. Penggunaan “glass nose” pada pesawat penumpang seperti Tupolev Tu-134 terutama dikaitkan dengan kebutuhan navigasi dan visibilitas.

Tupolev Tu-134 – Satu-satunya Pesawat Penumpang dengan Toilet yang Dilengkapi Jendela

Pada era sebelum teknologi navigasi canggih seperti GPS dan avionik modern, navigasi visual sangat penting, terutama untuk penerbangan di wilayah terpencil atau saat pendaratan di bandara dengan peralatan navigasi minimal. Glass nose memberikan visibilitas yang lebih baik bagi navigator untuk mengamati lanskap dan landmark.

Pada pesawat seperti Tupolev Tu-134, glass nose memberikan pandangan langsung ke depan dan ke bawah, yang sangat berguna bagi navigator yang bertugas memandu pesawat, terutama selama fase penerbangan rendah dan pendaratan. Beberapa pesawat menggunakan glass nose untuk menempatkan peralatan navigasi atau instrumen lainnya yang memerlukan pandangan langsung keluar pesawat. Ini termasuk perangkat seperti radar cuaca, peralatan pengintai, atau kamera.

Banyak pesawat penumpang awal, termasuk Tupolev Tu-134, dikembangkan dari atau dipengaruhi oleh desain pesawat militer. Pesawat pembom dan pengintai sering menggunakan glass nose untuk memberikan visibilitas yang lebih baik kepada kru, dan desain ini diteruskan ke beberapa pesawat penumpang awal.

Seiring dengan kemajuan teknologi navigasi, kebutuhan untuk glass nose berkurang. Navigasi berbasis radar dan sistem navigasi elektronik mengurangi ketergantungan pada pengamatan visual.

Varian selanjutnya dari Tupolev Tu-134 dan pesawat penumpang modern lainnya menghilangkan glass nose karena sudah tidak diperlukan lagi. Peningkatan dalam avionik dan sistem navigasi otomatis memungkinkan penerbangan yang lebih efisien dan aman tanpa perlu visibilitas tambahan dari glass nose.

Tupolev Tu-116 – Pesawat VVIP Soviet dari Plaftorm Pembom Strategis Tu-95 Bear

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru