Pilot memang profesi yang dituntut minim kesalahan atau zero mistake. Salah sedikit, bukan tak mungkin bakal berakibat fatal. Namun, bagi penerbang muda atau pilot pemula, kesalahan sepertinya sudah melekat; dalam hal ini saat taxi (taxiing).
Baca juga: Tanpa Sadar, Tingginya Frekuensi Penerbangan Giring Pesawat Sipil Lakukan “Elephant Walk”
Dalam catatan Doug Ranly, praktisi, pengamat, inovator penerbangan, pada umumnya pilot pemula kerap melakukan lima kesalahan (saat taxiing). Memang tak fatal, namun, tetap saja patut menjadi perhatian, sebab, kelak mereka akan berada pada posisi yang lebih krusial, dengan menerbangankan pesawat yang lebih besar serta dipenuhi manusia dan barang. Dilansir dari studentpilotnews.com, berikut rangkuman lima kesalahan pilot saat taxiing.
1. Terlalu cepat
Dalam pengamatan Doug Ranly, saat taxiing, pilot pemula banyak melalukan kesalahan berkenaan dengan kecepatan. Padahal, saat terbang dan taxiing, pilot tak boleh terburu-buru. Di samping itu, menjaga jarak dan tetap mengikuti pedoman sangat penting dilakukan.
2. Ngerem berlebih
Mencoba performa rem saat taxiing kerap dilakukan pilot. Namun, pilot pemula umumnya kerap melakukannya secara berlebihan. Selain itu, mereka juga kerap menambah kecepatan sambil mengerem. Akibatnya, sistem pengereman pesawat jadi cepat haus.
3. Keluar jalur
Kesalahan lainnya yang kerap dilakukan pilot pemula saat taxiing adalah keluar jalur atau off the centerline, ditandai dengan nose wheel yang tak berada tepat di garis. Membuat pesawat stabil berada di tengah memang bukanlah pekerjaan yang mudah bagi pilot pemula. Butuh feeling yang tepat untuk menguasai pesawat, selain mengacu pada indikator yang ada untuk membuat pesawat berada tepat di tengah.
Keluar jalur saat di taxi way mungkin tak begitu masalah untuk ukuran pesawat latih seperti Cessna 172 Skyhawk atau Cessna 162 Skycatcher. Namun, bagi pesawat yang lebih besar, bukan tak mungkin keluar jalur akan menyebabkan wingtip pesawat akan berbenturan dengan wingtip pesawat lainnya, seperti senggolan pesawat A350 dan B777 Cathay Pacific akibat bandara penuh selain tidak berada dalam jalur yang pas.
4. Kurang komunikasi
Terkadang, pilot pemula ragu untuk berkomunikasi, entah itu saat menyalahkan mesin, meluncur, mengurangi kecepatan. Padahal, ketika ragu, sikap pilot seharusnya berkomunikasi dengan menara pengawas secara berlebih, bukan malah tak berkomunikasi.
5. Flaps down
Kebanyakan pilot pemula pernah melakukan kesalahan di titik ini. Saat taxiing, flaps down mungkin ada benarnya. Selain menguji perform flaps, itu mungkin dapat membantu menjaga kecepatan pesawat. Namun, ketika meluncur dan terbang, pilot pemula sering kali lupa menurunkannya kembali. Tentu saja laju pesawat jadi tertahan.