Awak kabin menjadi perawat rumah sakit? Sepertinya tak ada masalah, apalagi jika mereka memiliki dasar untuk melayani orang seperti yang dilakukan dalam penerbangan. Singapore Airlines (SIA) sebanyak 30 orang awak kabinnya akan merawat pasien di Rumah Sakit Khoo Teck Puat (KTPH) alih-alih melayani penumpang pesawat.
Baca juga: Singapore Airlines Akan Dapatkan Pesawat ke-1000 Boeing 787 Dreamliner
Sebanyak 30 orang awak kabin itu sepuluh diantarnya awak kabin pria dan 20 lainnya awak kabin wanita yang dirumahkan sementara karena banyak penerbangan dibatalkan yang disebabkan pandemi virus corona (Covid-19). Dilansir KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (8/4/2020), para awak kabin ini akan dipindah tugaskan sebagai duta besar peduli di rumah sakit umum di Yishun.
Para awak kabin akan ditugaskan di bangsal berisiko rendah dan mendukung tim perawat rumah sakit dengan melakukan pemberian perawatan dasar, perawatan gizi dan manajemen layanan pasien. Pasien yang akan mereka rawat antara lain penyakit kronis seperti gangguan jantung dan kondisi bedah akut.
Sebanyak 30 orang awak kabin ini menjadi duta perawat pertama dan sudah menjalani pemeriksaan medis, vaksinasi dan orientasi rumah sakit. Mereka juga menyaksikan demonstrasi melayani makanan untuk pasien dan akan bertugas selama tiga bulan di rumah sakit.
Selain itu, mereka juga memiliki pilihan untuk diperpanjang tiga bulan berikutnya. Para awak kabin ini akan menjalani kursus pelatihan selama lima hari dan diajarkan terminologi medis dasar, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian makan oral serta penetuan posisi, pembalikan dan ambulasi pasien.
Mereka juga akan dilatih dalam langkah-langkah pengendalian keamanan dan infeksi serta akan diminta untuk memakai masker, seperti halnya perawat dan dokter, meskipun mereka tidak akan memiliki kontak langsung dengan pasien Covid-19. Para awak kabin yang bertugas di rumah sakit akan berkerja selama sembilan jam siang dan malam selama lima hari dalam semiggu.
SIA Group telah berkomitmen untuk menyediakan setidaknya 300 duta besar perawatan ke berbagai rumah sakit, tergantung pada kebutuhan masing-masing rumah sakit. Mereka akan dibayar gaji bulanan, dengan 75 persen dari remunerasi ditanggung oleh Pemerintah di bawah Skema Dukungan Pekerjaan. Rumah sakit masing-masing akan menanggung 25 persen sisanya.
“Ini juga merupakan kesempatan yang baik bagi perawat kami untuk bertukar pengetahuan dan keterampilan dalam pelayanan dengan kru SIA, yang merupakan profesional tingkat tinggi. Kami berharap ini akan menjadi pengalaman yang berarti bagi mereka,” kata Shirley Heng, kepala perawat di KTPH
Dia menambahkan bahwa kolaborasi dengan SIA akan membantu meningkatkan kebutuhan tenaga kerja, karena lebih banyak staf layanan kesehatan telah ditugaskan untuk merawat pasien terkait Covid-19. Pramugari terkemuka SIA Fabien Sieh, 32, yang termasuk dalam kelompok pertama, mengatakan ia menganggap itu sebagai “berkah” untuk dapat memberikan kembali kepada masyarakat selama wabah.
Baca juga: Selamatkan Singapore Airlines, Temasek Suntikan Dana Rp218 Triliun
“Saya ingin pengalaman bekerja di lingkungan di mana orang membantu menyelamatkan nyawa. Saya berharap untuk belajar dari petugas kesehatan dan memperoleh keterampilan yang dapat membuat perbedaan bagi kehidupan dan masa depan saya dan orang-orang di sekitar saya,” tambahnya.