Sedkitnya 28 ribu wanita di Arab Saudi dikabarkan telah melamar pekerjaan sebagai masinis perempuan kereta cepat Mekkah-Madinah. Mereka memperebutkan 30 posisi sebagai masinis wanita operator kereta cepat Mekkah-Madinah asal Spanyol, Renfe.
Baca juga: Spanyol Luncurkan Kereta Cepat London-Paris dan Spanyol-Inggris
Dilansir Aljazeera, ke-28 ribu wanita Arab Saudi yang melamar kerja sebagai masinis tersebut telah dilakukan seleksi online, mengingat saat ini masih di tengah pandemi Covid-19.
Setelah dilakukan seleksi berkas atau administrasi secara online, mulai dari latar belakang pendidikan dan kemampuan bahasa Inggris, hampir separuh pelamar kerja dinyatakan gugur karena tak memenuhi syarat.
Tahapan selanjutnya adalah psikotest yang rencananya akan dilakukan pada Maret mendatang, juga secara online. Diharapkan ini juga bisa menyeleksi sekitar setengahnya, sebelum terus melalui tahapan selanjutnya berupa interview, dan sebagainya.
Renfe mengungkapkan, ke depan mereka ingin melibatkan banyak pekerja wanita di Arab Saudi. Hal ini tentu sejalan dengan pihak Kerajaan Arab Saudi telah memulai revolusi terhadap wanita, dengan mengizinkannya tampil , seperti mengendari mobil seorang diri, dan sebagainya.
Saat ini, Renfe mengaku telah mempekerjakan sebanyak 80 karyawan dan 50 freelancer pria di jaringan kereta cepat Haramain High Speed Railway Arab Saudi. Namun, tak satupun wanita.
Sebelum diizinkan lebih jauh mengisi hampir semua sektor pekerjaan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, wanita di Arab Saudi hanya diizinkan bekerja sebagai guru dan pekerja medis. Kebijakan ini bahkan membuat Arab Saudi sebagai salah satu negara dengan partisipasi tenaga kerja wanita terendah di dunia. Itu terus berjalan sampai tahun 2018 silam.
Ketika itu, wanita mulai diizinkan mengemudi dan undang-undang perwalian laki-laki untuk memungkinkan perempuan bepergian dengan bebas dilonggarkan. Perlahan tapi pasti, partisipasi wanita di dunia kerja pun meningkat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 33 persen.
Meski begitu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu oleh lembaga think tank Brookings Institute yang berbasis di AS, laki-laki masih mendominasi di dunia kerja, terutama di sektor publik.
Baca juga: Tak Hanya Cina dan Jepang, Ini Jalur Terpanjang Kereta Berkecepatan Tinggi di Eropa
Karena itu, upaya mempekerjakan wanita sebagai masinis kereta cepat Haramain High Speed Railway Mekkah-Madinah oleh Renfe, hanya memuaskan dahaga sebagian kecil wanita di Arab Saudi yang masih terus berjuang agar bisa terserap di dunia kerja.
Renfe sendiri adalah perusahaan perkeretaapian asal Spanyol. Selain fokus di dalam negeri, Renfe juga membangun infrastruktur sekaligus menjadi operator kereta cepat di luar negeri, salah satunya Arab Saudi.