Terletak sekitar 68 kilometer dari Kota Palembang, Pelabuhan Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, memegang peran penting sebagai penghubung utama antara Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung. Pembangunan fisik pelabuhan ini dimulai sejak 2004 dan selesai tiga tahun kemudian atau tepatnya tahun 2007.
Pembangunan Pelabuhan Tanjung api-Api sendiri merupakan usulan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Di mana pelabuhan ini akan menggantikan pelabuhan penyeberangan 35 Ilir Palembang.
Sejak selesainya dibangun, Pelabuhan Tanjung Api-Api tak langsung beroperasi secara penuh. Namun baru mulai beroperasi penuh sejak 11 Desember 2013 lalu setelah diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Sebagai pelabuhan penyeberangan, Tanjung Api-Api melayani rute utama menuju Pelabuhan Tanjung Kalian di Muntok, Bangka Barat. Pelabuhan ini menjadi jalur vital bagi mobilitas penumpang dan distribusi barang antara Sumatera dan Bangka Belitung.
Menjadi salah satu pelabuhan besar di Indonesia, pelabuhan ini terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-Api. Rencananya, pelabuhan ini juga akan terintegrasi dengan jalur kereta api batu bara dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-api. Selain itu direncanakan juga akan dibangun jalan tol dari Palembang menuju Tanjung Api api.
Pada masa libur Lebaran 2025, tepatnya arus mudik menuju ke Pelabuhan Tanjung Kalian di Pulau Bangka, ada lebih ari 35 ribu penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Api-Api. Bahhkan perjalanan tambahan juga diberikan guna mempermudah akomodasi pemudik yakni menjadi 14 trip sehari dari Pelabuhan Tanjung Api-Api menuju ke Tanjung Kalian.
Selain menjadi pelabuhan penumpang, Tanjung Api-Api juga menjadi pelabuhan barang. Ini karena berada dekat dengan kawasan industri dan pergudangan.
Dengan adanya pelabuhan ini diharapkan kawasan Banyuasin berkembang. Sehingga pendapatan asli daerah provinsi Sumatera Selatan meningkat dan diharapkan juga kawasan industri dan pelabuhan tanjung api-api akan menjadi kawasan industri yang baru dan berkembang, serta dapat menyerap tenaga kerja.
Selain itu, pelabuhan ini mempersingkat jarak tempuh dari Pulau Sumatra ke Bangka Belitung menjadi sekitar 4 jam saja. Untuk diketahui, Pelabuhan Tanjung Api-api memiliki dermaga seluas (50×20) m², trestle (121,25×8) m², causeway (96×8) m², lapangan penumpukan (51 x 48) m², dermaga peti kemas, lapangan kontainer, gedung kantor, pagar pelabuhan, gapura, signpost darat dan laut, dan pos jaga.