Terlepas dari jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat (AS), Theodore Roosevelt adalah seorang petualang ulung. Itu sebab, ia tak menolak tawaran dari Arch Hoxsey, tangan kanan Wright bersaudara dan rekan sejawat Glenn Curtiss, pelopor penerbangan AS, untuk menjadi presiden AS pertama yang terbang naik pesawat pada tanggal 11 Oktober 1910.
Baca juga: Hari Ini, 111 Tahun lalu, Wright Company Produsen Pesawat Pertama di AS Berdiri
Tinta emas sejarah Theodore Roosevelt menjadi presiden AS pertama yang terbang dengan pesawat tentu tak lepas dari bujuk rayu maut sang aviator andal, Arch Hoxsey. Menariknya, ajakan untuk terbang bersama menggunakan pesawat Wright Model AB itu dilakukannya secara mendadak tanpa ada pertemuan perdana, kedua, dan seterusnya untuk membahas itu.
Dilansir aviation history yang dikutip historynet.com, dalam satu momen, Arch Hoxsey secara kebetulan bertemu Presiden Theodore Roosevelt (TR) di Kinloch Field, St. Louis, AS. Di pertemuan mendadak itu, Hoxsey tanpa basa-basi langsung mengajaknya terbang.
“Kolonel, saya ingin Anda ikut dengan saya.” Dia menyebutkan kepada TR bahwa mereka merayakan ulang tahun yang sama, 27 Oktober. “Setelah saya mengatakan kepadanya dia tersenyum,” kata Hoxsey. “Begitu saya melihat senyumnya, saya tahu saya memilikinya (berhasil membujuknya).” Roosevelt melepas mantelnya dan naik ke Hoxsey’s Wright Model AB.
Selama beberapa waktu, Presiden Roosevelt dan Hoxsey terbang keliling lapangan terbang dengan beberapa kali melakukan manuver sederhana.
Usai mendarat, koran-koran lokal ketika itu melaporkan bahwa Roosevelt, “dengan senyumnya yang paling lebar,” dengan penuh semangat menjabat tangan Hoxsey. “Itu bagus!” ujarnya antusias. “Itu adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki.” TR memberi tahu Hoxsey bahwa dia “berharap dia bisa menemani Anda selama satu jam” tetapi kesibukannya sebagai presiden menunda keinginan tersebut.
Pasca keberhasilannya terbang naik pesawat untuk pertama kalinya, kemana saja melakukan kunjungan kepresidenan, ia selalu menceritakan tentang pengalamannya terbang naik pesawat, terutama kepada anak-anak. Hal ini kemudian menginspirasi mereka untuk menjadi seorang penerbang, teknisi pesawat, dan lain sebagainya.
“Aku tahu kalian, anak-anak, akan dengan senang hati bermain-main selama seminggu untuk naik pesawat,” kata TR, “Jadi jangan salahkan aku karena sedikit terlambat.”
Sebelum terbang naik pesawat untuk pertama kalinya sebagai pribadi maupun presiden AS, TR sebetulnya sudah beberapa kali mendapat tawaran terbang, sekalipun tidak selalu naik pesawat.
Pada tahun 1902, penerbangan balon udara terkenal dari Brasil, Alberto Santos-Dumont, berkunjung ke Gedung Putih dan mengajak TR agar mau terbang dengannya menggunakan balon udara dan mencetak rekor ketinggian terbang.
Baca juga: Sejarah Merger Boeing dengan McDonnell Douglas, Sempat Ditentang Eropa sampai Presiden AS Turun Tangan
Namun, itu ditolak keras oleh seluruh elemen masyarakat, internal maupun eksternal Gedung Putih. Hal itu dinilai membahayakan presiden dan AS pada umumnya, mengingat keselamatan presiden adalah keselamatan warga.
Tak ingin terus terhalang, TR pun memutuskan untuk turut andil dalam kesempatan selanjutnya yaitu eksperimen aeronautika awal oleh Alexander Graham Bell dan Glenn Curtiss, dengan mengutus Letnan Thomas Selfridge. Ia -Selfridge- menjadi orang pertama sekaligus pilot militer pertama yang tewas dalam kecelakaan pesawat saat melakukan demonstrasi penerbangan pada April 1910 di Paris Perancis.