Tuesday, November 26, 2024
HomeBandara100 Bandara Bakal Tenggelam Gegara Perubahan Iklim, Mayoritas di Asia

100 Bandara Bakal Tenggelam Gegara Perubahan Iklim, Mayoritas di Asia

Perubahan iklim berdampak buruk bagi kehidupan umat manusia. Terkhusus di dunia penerbangan, perubahan iklim akibat pemanasan global bakal menenggelamkan sekitar 100 bandara di dunia. Itu bukanlah akhir, selanjutnya, ada ratusan bandara lainnya yang juga akan tenggelam menjadi total 364 bandara andai dunia gagal menekan emisi karbon.

Baca juga: Bandara di Seluruh Dunia Menuju Bebas Emisi CO2! Berikut Empat Tahapannya

Menindaklanjuti pemanasan global yang semakin ekstem, negara-negara di dunia berkumpul di Paris, Perancis pada tahun 2016. Dari sini kemudian muncul perjanjian Paris atau Paris Agreement tentang perubahan iklim. Salah satu fokus utamanya adalah menekan pemanasan global sampai di bawah 2 derajat celcius. Jika tidak, sekitar 100 bandara diyakini bakal tenggelam akibat kenaikan air laut.

Saat sektor dirgantara berkomitmen mencapai emisi nor persen di seluruh duniapada tahun 2050 mendatang, permukaan laut di sepanjang garis pantai Amerika Serikat (AS) akan naik setengah meter. Sedang naik beberapa milimeter saja sudah berbahaya apalagi sampai setengah meter.

Tahun lalu, sebuah studi di Fakultas Teknik Universitas Newcastle menemukan bahwa kenaikan suhu global 2°C, yang ingin dicegah oleh Perjanjian Paris, akan menempatkan 100 bandara di seluruh dunia di bawah permukaan laut. Celakanya, itu bukanlah akhir melainkan akan ada tambahan ratusan bandara lainnya yang akan tenggelam di seluruh dunia menjadi total 364 bandara.

Ancaman banjir di bandara seluruh dunia bukan isapan jempol belaka. Pada September 2021, operasional Bandara Internasional Liberty Newark lumpuh total akibat hujan deras disertai angin kencang Badai Ida membuat banjir cukup tinggi di bandara.

Beberapa tahun sebelumnya, topan Jebi dan gelombang badai setinggi tiga meter memaksa Bandara Kansai berhenti melayani penerbangan. Itu karena bandara, yang dibangun di atas lahan reklamasi, banjir parah dan jembatan yang menghubungkannya dengan daratan putus akibat ditabrak kapal tanker yang terbawa arus.

Badai dan cuaca ekstrem seperti contoh di atas pada akhirnya menjadi salah satu faktor terbesar yang mengganggu kinerja sektor penerbangan dan ekonomi secara keseluruhan.

Di AS, kerugian finansial saat musim badai Atlantik pada tahun 2021 diperkirakan mencapai US$70 miliar. Bahayanya, menurut penelitian dari MIT, badai menjadi lebih sering terjadi di luar musim yang seharusnya lantaran perubahan iklim akibat pemanasan global.

Dalam lansiran Climate Risk Management, sebagian besar bandara-bandara yang terancam tenggelam di masa mendatang akibat perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka air laut, datang dari Asia Tenggara dan Asia Timur.

Baca juga: Seberapa Amankah Bandara yang Terletak di Pesisir Laut dari Ancaman Bencana Alam?

Pada tahun 2050, ketinggian air laut diperkirakan berada di atas seluruh wilayah Bangkok, termasuk Bandara Suvarnabhumi. Di Inggris dan AS, masing-masing ada Bandara London City dan Bandara LaGuardia serta Bandara Liberty Newark yang akan tenggelam dan masuk dalam daftar 100 bandara di dunia yang akan tenggelam.

Bandara lain yang juga masuk dalam daftar tersebut adalah Bandara Shanghai Hongqiao, Bandara Internasional Louis Armstrong, Bandara Internasional Key West, dan banyak lagi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru