Menggunakan transportasi massal seperti kereta api memang menjadi opsi bagi Anda yang hendak bepergian tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, kereta api juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemudik, terutama bagi mereka yang berdomisili di daerah Jawa. Selain menawarkan kenyamanan selama berkendara, kereta api juga bisa dibilang sebagai kendaraan yang dapat menempuh jarak jauh dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada kendaraan lain.
Terkait masalah jarak dan waktu, kereta api juga memiliki rekor tersendiri. Tercatat ada 2 armadanya yang memegang gelar sebagai kereta api penumpang dengan jarak terjauh, dan kereta api penumpang dengan waktu tempuh terlama. Tentu saja rekor ini dipegang hanya dalam ruang lingkup Indonesia, bukan mancanegara.

Untuk gelar kereta api penumpang kelas eksekutif dengan jarak tempuh paling jauh dipegang oleh Kereta Api Gajayana dengan jarak tempuh 904 km. Kereta yang menghubungkan Jakarta dengan Malang ini diresmikan pengoperasiannya pada 28 Oktober 1999. Pada awalnya, kereta ini sempat melayani perjalanan dengan kelas bisnis saja. Namun terhitung sejak tahun 2001, KA Gajayana baru mendapatkan rangkaian anyar dari PT INKA yang menjadikannya sebagai titik awal pengoperasian kelas eksekutif pada rangkaian ini. Rute yang dilalui oleh KA Gajayana adalah rute selatan, dimana kereta nantinya akan melewati beberapa stasiun besar seperti Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Blitar.
Sempat beberapa kali kereta ini mengubah penampilannya. Pada 2008, KA Gajayana menggunakan kaca lebar pada bagian sisi gerbongnya, lalu setahun berselang, si ular besi ini kembali merubah penampilannya dengan mengganti kaca lebar menjadi kaca pesawat dan digunakan hingga saat ini.
Namun, dibalik kepopuleran namanya, ada satu cerita kelam yang tidak mungkin dapat dilupakan. Waktu itu tanggal 27 Agustus 2011, dimana kereta Gajayana mengalami pembajakan oleh 3 orang tidak dikenal yang langsung mengarahkan kereta ke arah Stasiun Pasar Senen. Pada mulanya, kereta terhenti di Stasiun Jatibarang untuk menunggu sinyal masuk, namun saat kereta berada di stasiun Telagasari, Indramayu, kereta dihadang oleh beberapa orang yang langsung masuk ke dalam kereta dan satu diantaranya masuk ke lokomotif. Pembajakan kereta berakhir setelah petugas teknisi melakukan pengereman darurat di stasiun Gambir dan pembajak diamankan oleh pihak yang berwajib.

Lain ceritanya dengan kereta dengan waktu tempuh paling lama. Adalah kereta Krakatau yang menghubungkan Merak dengan Kediri. Walaupun sebenarnya kereta ini juga merupakan kereta dengan jarak paling jauh, tapi tidak menawarkan kelas eksekutif, hanya Ekonomi AC saja. Jarak tempuh dari kereta ini adalah 945 km, dengan waktu tempuh sekitar 17 jam 20 menit.
Dibalik itu semua, terdapat keunikan dari kereta ini. Kereta Krakatau merupakan satu-satunya kereta yang melintasi semua provinsi di pulau Jawa, dari mulai Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, kereta ini diresmikan pada 24 Juli 2013 silam ini juga memiliki keunikan lain, yaitu melewati seluruh kota administrasi di Jakarta, dari mulai Jakarta Selatan (Bintaro), Jakarta Barat, (Palmerah), Jakarta Utara (Kampung Bandan), Jakarta Pusat (Pasar Senen), Jakarta Timur (Jatinegara), dan Bekasi.Anda cukup membayar Rp300.000 untuk kereta subclass C (subclass paling tinggi pada rangkaian ini) atau Rp235.000 untuk subclass S (subclass terendah pada rangkaian ini) dan memulai petualangan bersama “The Real Voyager” ini.
Tidak semua perjalanan akan berjalan sesuai dengan rencana, seperti yang dituliskan oleh seorang blogger yang merasa PT KAI tidak memegang teguh komitmennya dalam hal waktu. Ia mengatakan bahwa kereta Krakatau yang ia tumpangi banyak berhenti dan mengakibatkan keterlambatan sampai di tempat tujuan. Kebetulan ia naik menuju stasiun Yogyakarta. Di tiket, tertera waktu sampai adalah pukul 21.30, namun karena kereta berjalan lambat dan banyak berhenti, akhirnya ia baru sampai Yogyakarta pada pukul 23.01. Ia amat menyayangkan kejadian tersebut, walaupun ia sendiri belum mengetahui mengapa kereta bisa berjalan amat lambat dan banyak berhenti, meskipun itu hanyalah stasiun kecil.