Manufaktur otomotif asal India, Tata Motors, merilis sebuah bus yang menggabungkan transmisi manual dan otomatis pada Rabu (13/4/2017) kemarin. Teknologi Automated Manual Transmission (AMT) tersebut diterapkan pada dua bus miliknya, yaitu Starbus dan Ultra. Pada umumnya, kedua transmisi ini merupakan dua hal yang saling bertolak belakang, dimana ketika kendaraan yang menggunakan transmisi manual lebih mengutamakan performa yang lebih responsif, sementara kendaraan dengan transmisi otomatis lebih mengutamakan kenyamanan dalam berkendara, terutama ketika kondisi jalan sedang macet.
Adapun tujuan dari pemasangan teknologi AMT ke dalam bus miliknya adalah untuk mengimbangi perkembangan teknologi dengan kondisi jalanan yang sudah semakin padat,. Karena, dengan adanya sistem AMT yang terpadang pada busnya, pengendara dapat dengan mudah memacu kendaraan menggunakan transmisi manual ketika jalanan sepi, dan mengubahnya ke transmisi otomatis ketika kondisi jalanan mulai tersendat.
Menurut pihak Tata Motors, bus bertransmisi ganda bernama BS-IV ini memiliki panjang kurang lebih 9 sampai 12 meter dengan kapasitas maksimal penumpang hingga 54 orang. Berdasarkan data yang dilansir dari laman business-standard.com, pihak Tata Motors mengungkapkan teknologi AMT ini diaplikasikan pada mesin bus generasi baru yang kuat, dan tentu saja pemasangan teknologi ini akan melibatkan peran dari kopling kendaraan. “Hal ini akan berpengaruh kepada pengoperasian kemudi, torsi mesin, beban kendaraan, dan kondisi di jalan. Penggabungan ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi pengendara,” tuturnya dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan serupa dilontarkan oleh Head Engineering and Commercial Vehicles Tata Motors, Dr. Ajit Kumar Jindal, yang menyebutkan bahwa pihaknya terus menerus terlibat dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi baru. “Di masa yang akan datang, kendaraan kami siap digunakan untuk spektrum kendaraan komersial kami yang lebih luas, dan juga meningkatkan ekonomi konektivitas, keselamatan serta penggunaan bahan bakar,” ungkapnya pada laman resmi tatamotors.com.
Pihak Tata Motors mengatakan terdapat dua jenis sistem AMT yang mereka tawarkan kepada para konsumennya, yaitu power modes dan economy. “Dalam jenis Power Mode, Automatic Gear Detection (AGD) akan menekankan kemampuan torsi mesin yang cukup, demi untuk menjaga kelincahan dan kemampuan berkendara. Sedangkan dalam jenis economy, kami lebih menitik beratkan pada penggunaan bahan bakar yang lebih irit,” pungkasnya seperti yang dihimpun dari laman business-standard.com (19/4/2017).
Apabila melihat ke belakang, tepatnya pada 21 Mei 2014 silam, WABCO, perusahaan pemasok teknologi global terkemuka asal Negeri Paman Sam, Amerika, melakukan uji coba terhadap bus dan truk yang mengaplikasikan pula teknologi AMT. Beberapa hari setelah uji coba dilakukan, WABCO langsung kebanjiran pembeli yang hendak menggunakan teknologi gabungan tersebut. Dalam sebuah rilis resmi pada laman wabco-auto.com, WABCO mengutarakan hal tersebut. “WABCO sudah menjual lebih dari 2 juta sistem AMT terhitung sejak tanggal peluncuran,” ujar pihak perusahaan yang menggeluti bidang sistem kontrol mesin tersebut.