Memang, namanya tidak setenar stasiun-stasiun lain di Jepang, seperti Tsurumi, Ueno-Tokyo, Yokohama, dan Akihabara, namun stasiun kecil ini mampu menyedot perhatian publik dunia karena kisah inspiratif yang tersirat di dalamnya. Bagaimana tidak, walaupun Stasiun Kami-Shirataki yang terletak di Engaru, Hokkaido ini hampir ditutup pada bulan Maret 2016 silam, namun sang operator menunda penutupan demi seorang gadis yang masih bersekolah. Kok bisa?
Baca Juga: 5 Stasiun Tersibuk di Dunia, Semua Ada Di Jepang!
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Hokkaido Railway Company (JR Hokkaido) selaku operator Stasiun Kami-Shirataki mengumumkan pada Juli 2015 bahwasanya pihaknya akan menutup stasiun tersebut bersamaan dengan dua stasiun lainnya yang berada di Sekihoku Main Line, yaitu Stasiun Shimo-Shirataki, dan Stasiun Kanehana. Penutupan tersebut dilandaskan pada rendahnya permintaan penumpang dari ketiga stasiun tersebut dan terpencilnya lokasi stasiun.

Karena dua alasan yang sudah dijabarkan di atas, akhirnya JR Hokkaido pun bersiap untuk menutup stasiun tersebut, hingga pada akhirnya mereka menyadari bahwa stasiun tersebut masih digunakan setiap harinya oleh seorang gadis SMA untuk berangkat dan pulang sekolah. Akhirnya, pihak JR Hokkaido pun batal menutup stasiun Kami-Shirataki dan tetap mengoperasikannya hingga gadis yang tidak diketahui namanya tersebut menyelesaikan masa pendidikannya. Menurut kabar yang beredar, gadis tersebut seharusnya sudah lulus pada Maret 2016.
Atas putusannya tersebut, pihak operator seolah memberikan gadis tersebut sebuah hak khusus terhadap Stasiun Kami-Shirataki, dimana kereta yang melintas di Sekihoku Main Line akan berhenti untuk menjemputnya berangkat ke sekolah di pagi hari dan mengantarnya pulang ke rumah di sore hari. Tak ayal, respon positif pun terpancar dari netizen yang mengetahui hal tersebut, karena menilai pihak JR Hokkaido telah memprioritaskan pendidikan seseorang. Pihak operator menuai banyak pujian dari netizen melalui berbagai sosial media.
Walaupun tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menghubungkan kelulusan gadis tersebut dan penutupannya, akhirnya stasiun dengan kode A44 yang dibuka pada 1 Oktober 1932 ini secara resmi mengakhiri masa operasinya pada 25 Maret 2016.
Mungkin kebanyakan dari Anda akan berdecak kagum dengan apa yang sudah dilakukan oleh JR Hokkaido yang mengutamakan pendidikan seseorang. Atau mungkin beberapa dari Anda ada yang merasa cemburu dengan operator kereta Jepang tersebut karena operator kereta kita belum sehebat di Negeri Sakura?