Jakarta dan Palembang sudah memiliki Light Rail Transit (LRT), Jabodebek juga sebentar lagi akan ikut meramaikan transportasi massal ini. Tapi ternyata LRT sendiri juga dilirik oleh beberapa kota lain di Indonesia.
Baca juga: Jadi Korban Pelecehan Seksual di LRT, Wanita ini Malah Kena Bully Warganet
Salah satunya adalah Semarang, Jawa tengah dimana LRT ini rencananya akan berada di sepanjang jalur Bandara Ahmad Yani-Jalan Madukoro-Pasar Bulu dan kawasan Tugumuda Semarang. Namun, Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam mengatakan proyek LRT tersebut masih dalam tahap pengkajian.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Edi mengatakan, Pemerintah Kota Semarang sendiri sudah mengajukan proyek itu dan terkendala pendanaan.
“LRT Semarang masih tahap kajian, Lagi-lagi masalah pendanaan, harus ada pihak swasta. Rute sudah siap, studi dan DED sudah tinggal investornya siapa,” ujar Edi.
Dari kabar yang beredar, Pemkot Semarang akan merealisasikan pembangunan LRT pada tahun 2019 mendatang dimana pada tahap pertama akan membentang sepanjang 5,9 km. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, skema biaya tahap 1 ini dengan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Nilai investasi Rp200 miliar per kilometer. Skemanya adalah KPBU,” ujar Hendrar.
Pihak Pemkot juga akan membuka peluang bagi calon investor untuk berinvestasi di proyek LRT yang akan menghabiskan dana Rp1,6 triliun pada tahap 1. peluang investor ini pun dibuka untuk asing maupun lokal yang nantinya bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
“Kita berencana agar BUMD kita juga terlibat dalam konsorsium pembangunan ini. Nanti setelah investornya ada baru dibicarakan berapanya,” kata Hendrar.
Saat ini Edi menambahkan, ada beberapa kotaa yang berminat membangun LRT yakni Medan, Yogyakarta bahkan hingga ke ujung timur Indonesia Papua.
Baca juga: LRT Jakarta Fase I Diperkirakan Beroperasi Pada Januari 2019
“Palembang selesai, Jabotabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta sudah rencanakan, Medan proses lelang. Konsep LRT berkembang, masuk nanti Batam, tergantung pemda aktif tidak, tapu kita punya konsep,” kata Edi.
Dengan berkembangnya perkeretapian maka dibutuhkan juga sumber daya manusia, maka BPSDM Perhubungan mengantisipasi agar sumber daya manusianya terpenuhi. Saat ini ada lembaga penduidikan khusus perkeretapian yaitu API Madiun dan STTD Bekasi.
“BPSDM Perhubungan Darat akan antisipasi kebutuhan itu. Apa yang harus siapkan pengajarnya, sarana, kurikulum,” kata Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kemenhub, Umar Aris.