Bulan Juni mendatang pengunjung Olympic Park di Montreal akan bisa menaiki bus otomatis alias tanpa pengemudi. Sebab Pabrik kendaraan Transdev akan mulai menguji coba bus tanpa awak dengan isi 12 penumpang pada 5-9 Juni di sepanjang rute yang menghubungkan stasiun bawah tanah ke stadion, Biodome, planetarium dan tempat lainnya.
Sebenarnya, dengan adanya bus tanpa awak ini untuk menghindari perjalanan panjang dari satu tempat ke tempat wisata lainnya di rumah Olimpiade Musim Panas tahun 1976 itu. Dilansir KabarPenumpang.com dari ctvnews.ca (15/5/2017), Olympic Park sendiri memiliki fasilitas yang sangat luas dan mampu menarik tiga juta pengunjung pertahunnya.
Baca Juga : Navya Arma, Bus Tanpa Awak Gambaran Transportasi Masa Depan
Juru bicara Olympic Park Cedric Essiminy mengatakan, pengemudi biasa mengangkut turis ke sekitaran taman tetapi hal ini sudah ditinggalkan lebih dari satu dekade lalu karena diangggap tidak efisien. Menurutnya, teknolgi saat ini perlu dikembangkan walaupun harga turun namun ini memiliki masa depan yang panjang.
“Kami bertahun-tahun jauh dari menerapkan teknologi itu dalam aktivitas sehari-hari kami. Kami mengambil langkah seperti bayi dengan langkah perlahan,” kata Essiminy setelah persidangan diumumkan pada sebuah konferensi transportasi di Montreal.
Saat ini diketahui Transdev menjadi satu dari beberapa perusahaan dimana membuat kendaraan beroperasi di sepanjang rute yang sudah ditentukan sebelumnya. Biasanya jalur ini jauh dari lalu lintas jalan raya. Adapun bus tanpa awak ini berharga lebih mahal dari 200000Euro (C$300 ribu).
Baca Juga : Olli, Bus Autonomous yang Bisa Diajak Bicara
Juru bicara mitra Transdev EasyMile, Mathieu Petit yakin mampu untuk mengurangi separuh harga dalam beberapa tahun seiring permintaan dan teknologi yang berkembang. Beberapa pegamat mengatakan, adanya kendaraan otomatis yang bisa digunakan dimana jalur lalu lintas yang gunakan tidak dilalui bus ataupun trem. Saat ini bus tanpa awak sedang diuji coba di kampus, tempat parkir dan pusat kesehatan di beberapa negara di seluruh dunia.
“Idenya adalah untuk menambahkan layanan kami ke sistem transportasi yang ada agar orang-orang meninggalkan mobil mereka di garasi di rumah dan bisa pergi dari A ke B sepenuhnya dengan kendaraan umum,” ujar juru bicara Navya, Redoine Zouitin.
Bus otomatis adalah salah satu teknologi yang menjanjikan yang sedang dikerjakan industri ini karena terlihat memperbaiki layanan sambil mengurangi emisi gas rumah kaca, kata salah satu operator kendaraan transit tanpa sopir terbesar di dunia.
“Saya pasti berpikir ini adalah jalan ke depan dan Anda akan melihat industri ini mulai berkembang,” kata Blaine Rigler, wakil presiden RATP Dev, yang mengoperasikan tiga jalur kereta tanpa sopir di Paris.
Perusahaan juga mengajukan penawaran untuk mengoperasikan kendaraan rel ringan tanpa sopir di Montreal yang akan dibangun oleh manajer dana pensiun Caisse Quebec.
Otoritas Transit Montreal mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menambahkan kendaraan otomatis. Meski konsepnya menarik, terlalu dini dalam proses pengembangan, kata direktur eksekutif teknik Francois Chamberland.