Tidak bisa dipungkiri, polusi kini sudah semakin tidak bisa dibendung, salah satunya adalah polusi udara. Zat emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang tingginya tingkat polusi yang ada di dunia. Maka dari itu, banyak perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif mulai memutar otak untuk tetap melanjutkan produksinya, namun turut juga menekan tingkat polusi.
Baca Juga: Ketika Dunia Transportasi “Teracuni” Perkembangan Jaman
Salah satu produsen otomotif asal Negeri Sakura, Jepang, Nissan mulai bergeliat untuk menyempurnakan rancangan mobil elektriknya yang kini sudah mulai banyak digunakan oleh negara-negara lain. Bahkan, sebagaimana dilansir KabarPenumpang.com dari laman electrek.co (30/5/2017), Nissan menuai sukses di bidang pengadaan mobil listrik. Walaupun kompetitor yang harus dikalahkan Nissan tidaklah mudah, seperti Tesla, namun kegigihannya dalam pengadaan calon mobil masa depan ini patut diapresiasi.
Bukan dari pengguna pribadi yang lantas mendominasi pembelian mobil listrik Nissan yang diberi nama Leaf ini, melainkan perusahaan taksi yang menjadi pembeli utamanya. Nama Nissan menjadi harum di Benua Biru dengan tersebarnya Leaf di beberapa kota di sana, seperti Madrid yang menggunakan 110 Leaf dan London yang menggunakan 20 Leaf.
Dilansir dari sumber lain, kini konsumen Leaf sudah menyebar di Belanda, Swiss, Portugal, Jerman, dan Inggris. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Nissan agar electric vehicle (EV) bisa diminati oleh banyak orang, hanya sekitar dua tahun. Banyak perusahaan taksi yang tergiur dengan biaya operasionalnya yang rendah, sehingga mereka percaya dapat meraup keuntungan yang lebih besar.
Baca Juga: Waymo Pastikan Penumpang Mobil Otonom Aman Dengan Teknologi Ini
Tidak hanya perusahaan taksi yang merasa diuntungkan dengan kehadiran mobil listrik ini, namun perseorangan pun yang menggunakan mobil ini bisa merasakan keuntungan dengan menggunakan EV ini. Adalah Roberto San Jose dari Spanyol yang mengakui keiritan biaya operasional dari Nissan Leaf ini. “Bahan bakar untuk mobil bertenaga diesel akan menghabiskan biaya lebih dari £8.550, sedangkan dengan menggunakan Nissan Leaf hanya membutuhkan £1.540. Sehingga saya dapat menghemat kurang lebih £7.000,” tuturnya dilansir dari sumber yang berbeda.
Selain irit biaya operasional, penggunaan mobil elektrik juga dinilai sebagai cara paling ampuh untuk menekan angka polusi. Bagaimana tidak, Nissan Leaf tidak mengeluarkan emisi dan suara mesin yang sangat lembut. Maka dari itulah, mobil ini menjadi idaman bagi semua orang.
Komentar mengenai kinerja Nissan Leaf lalu dilontarkan oleh Jean-Pierre Diernaz selaku Direktur Kendaraan Listrik Eropa. Ia mengatakan sempat ragu tentang Nissan Leaf yang akan digunakan menjadi operator taksi yang ideal. “Ternyata pandangan saya salah. Mobil ini termasuk murah dalam biaya operasional dan mudah untuk dirawat,” tuturnya.