Dalam beberapa waktu lagi, para pengguna Kartu Multi Trip (KMT) dapat merasakan keuntungan tambahan, yaitu dapat berfungsi sebagai alat tukar elektronik (e-money). Untuk dapat mewujudkan rencana ini, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) harus terlebih dahulu mengantongi ijin dari Bank Indonesia (BI) lantaran statusnya yang beroperasi secara tertutup. Dengan bertambahnya fungsi dari KMT ini, maka para pengguna bisa membayar tol hingga melakukan pembayaran di beragam toko ritel.
Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.comdari berbagai laman sumber, VP Corporate Communication PT KCI, Eva Chairunisa mengatakan bahwa saat ini jumlah KMT yang beredar di masyarakat mencapai angka 1,5 juta kartu. Tingginya penggunaan KMT ini mendorong PT KCI untuk terus menambah fitur di dalamnya, yaitu menjadi e-money.
“Jadi memang untuk KMT saat ini yang beredar sudah mencapai 1,5 juta kartu. Karena ada juga pengguna yang mengumpulkan seri-seri khusus. Ke depanya kita akan kembangkan KMT menjadi kartu uang elektronik,” tuturnya, dikutip dari laman Liputan6.com(17/8/2018). “Sekarang prosesnya kami sedang melakukan pengurusan untuk mendapatkan perizinan terkait uang elektronik tersebut. Targetnya mudah-mudahan akhir tahun ini bisa selesai,” tandasnya.
Tidak hanya dapat digunakan untuk membayar tol dan berbelanja di beragam toko ritel, namun dengan ‘naik kelasnya’ KMT PT KCI menjadi e-money, itu menandakan KMT dapat terintegrasi dengan antarmoda lainnya seperti MRT Jakarta, LRT Jabodetabek, hingga TransJakarta.
Beberapa waktu yang lalu, lanjut Eva, PT KCI telah memperbarui sistem yang memungkinkan integrasi antar moda transportasi.
Jika ditelaah lebih jauh, koordinasi yang dilakukan oleh PT KCI dan BI ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk semakin menyebarluaskan dan menjangkau ‘pasar baru’ dalam program cashless society yang belakangan ini tengah digalakkan oleh Pemerintah Pusat.
Sebagai informasi tambahan, hingga saat ini, pengguna KMT dan Tiket Harian Berjaminan (THB) merupakan pengguna terbesar, yakni 80 persen. Sedangkan 20 persen sisanya adalah pengguna kartu berbayar yang dikeluarkan oleh beragam bank.