Terkena delay atau keterlambatan pada penerbangan adalah hal wajar bila hanya 10-15 menit, namun bila keterlambatan lebih dari 15 menit, pasti Anda akan gusar. Apalagi perjalanan yang Anda lakukan adalah perjalanan bisnis yang membutuhkan ketepatan waktu bertemu klien atau orang penting lainnya.
Sayangnya, hampir semua maskapai pernah mengalami delay atau keterlambatan, tetapi ada satu maskapai lokal yang paling sering mengalami delay dan membuat resah para penumpang yakni Lion Air. Maskapai dengan lambang singa ini milik PT Lion Mentari Airlines dan kasus delay yang terjadi bukan sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali dan banyak pengguna Lion berpindah ke maskapai lainnya karena hal ini.
Padahal, ketepatan waktu dalam penerbangan sangatlah penting. Bukan hanya mengantar para penumpang sampai tujuan tepat waktu, melainkan membuat maskapai mejadi lebih dipercaya para penggunanya. Ada beberapa kejadian delay yang pernah Lion Air lakukan seperti 18 Februari 2015 lalu di saat Imlek atau tahun baru orang Tionghoa. Pada saat itu, terjadi kekacauan pada penerbangan, penumpang terlantar tanpa kejelasan akan keberangkatan mereka melalui maskapai milik Lion Air sejak 18-20 Februari 2015.
Dengan adanya kejadian ini, bukan hanya menjadi pergunjingan di antara penumpang yang terlantar, masalah ini juga menjadi perhatian khalayak ramai di media sosial. Tak hanya didiamkan dan ditelantarkan, management Lion Air seakan tak perduli dengan ada penumpukan penumpang yang terjadi berhari-hari tersebut. Selain tanpa kejelasan, para penumpang saat itu juga tak diberi makanan atau penerbngan pengganti untuk keterlambatan yang dilakukan pihak maskapai.
Jelas tertulis pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49/2012 terkait keterlambatan, bahwa keterlambatan lebih dari 60-120 menit, penumpang berhak mendapat makanan ringan, keterlambatan lebih dari 120-180 menit badan usaha angkutan niaga wajib memberikan makanan ringan dan berat dan memindahkan penumpang ke penerbangan lainnya. Lebih dari 180 menit, pihak badan usaha angkutan niaga wajib memberi fasilitas akomodasi untuk mendapat angkutan pada penerbangan di hari berikut.
Tak hanya tahun 2015, dua tahun sebelumnya di 2013 maskapai milik Lion Air juga mengalami delay pada 55 penerbangan karena ada permasalahan pada pegawai Ground Handling di Bali. Dilansir dari detik.com (2/4) kemarin, kembali terjadi keterlambatan pada 3 penerbangan maskapai dengan tagline We Make People Fly ini. Akibatnya penumpang menumpuk di terminal 1 bandara Soekarno-Hatta hingga pihak menghubungi pihak Angkasa Pura II, dikarenakan tidak ada petugas dari pihak maskapai yang berjaga pada saat terjadi delay ini.
Tak hanya terlantar, para penumpang pun tidak jelas keberangkatannya hingga (3/4) pagi baru berangkat menuju tujannya. Namun, permasalahan akan ketidakjelasan keterlambatan sampai saat ini pun masih belum diketahui.