Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanHyperloop, Tawarkan Kecepatan Supersonic Untuk Transportasi Indonesia

Hyperloop, Tawarkan Kecepatan Supersonic Untuk Transportasi Indonesia

Di era kejayaan pesawat Concorde, penumpang pesawat dapat menikmati perjalanan supersonic dengan kecepatan melebihi 2.000 km per jam. Melintasi Samudera Atlantik menghububgkan antara kota Paris/London di Eropa dengan New York di Amerika Serikat. Tapi karena Concorde dianggap tak efisien dari aspek biaya operasional, ditambah kerap mengalami musibah, maka Concorde sudah tak lagi dioperasikan sejak 23 November 2003.

Setelah era Concorde, tak ada lagi moda transportasi yang menawarkan kecepatan supesonic kepada penumpang, pesawat udara reguler pun hanya beroperasi di kecepatan subsonic. Nah, bagi yang merindukan moda transportasi dengan kecepatan supersonic, kini ada solusinya berupa Hyperloop. Yang ini justru bukan moda transportasi udara, hyeperloop bergerak di ground dan menawarkan kecepatan supersonic hingga 1.000 km per jam.

Teknologi Hyperloop digagas pendiri perusahaan mobil listrik Tesla Motors dan SpaceX, Elon Musk memulai sebuah konsep visioner sistem transportasi masa depan tersebut. Jika di komparasi dengan moda transporsi kereta, waktu tempuh dari Jakarta – Yogyakarta yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 10 jam, kini dapat ditempuh hanya dengan waktu 25 menit dengan Hyperloop.

Sistem Hyperloop menggunakan beberapa buah kapsul untuk mengangkut penumpang yang kemudian didorong oleh semacam magnet. Tidak main-main, Hyperloop dapat melaju hingga 1.300 km per jam pada kecepatan maksimum. Fokus mereka saat ini adalah mengoptimalkan sistem pada kapsul penumpang tersebut, terutama untuk pengembangan sistem passenger boarding dan capsule handling. Nantinya, penumpang dapat memesan dan menggunakan layanan mobil tanpa awak yang akan mengantar ke stasiun Hyperloop terdekat. Semua sistem dikembangkan dengan sangat efisien serta menggunakan sistem berbasis bahan bakar solar dan penggerak listrik demi tercapainya pengeluaran energi yang rendah. Diperkirakan, Hyperloop mampu membawa 6 juta penumpang Los Angeles dan San Fransisco setiap tahun.

Keberadaan rencana pengadaan Hyperloop ini tidak selamanya menuai dukungan, banyak yang mempertanyakan bagaimana sistem keamanan yang digunakan, hingga banyaknya golongan yang mencibir. CEO Hyperloop, Dirk Ahlborn dengan santai menjawab semua keraguan akan salah satu transportasi modern itu. “Kami mendesain sedemikian rupa sehingga penumpang merasa nyaman dan familiar dengan Hyperloop. Bahkan, hampir tidak ada bedanya ketika Anda menaiki pesawat atau bahkan mobil sekalipun. Tidak ada yang aneh, tidak ada yang futuristik,” tutur Dirk seperti yang dilansir dari laman mobgenic.com.

Jika pembangunan Hyperloop berhasil dibuat di Amerika, maka perusahaan tersebut akan melebarkan sayap dari mulai Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Tahukah Anda, beberapa waktu yang lalu, PT Hyperloop Transtek Indonesia (HTT) memprediksi moda futuristik ini akan hadir di Indonesia pada tahun 2020 kelak. Indonesia menjadi Negara pertama yang melakukan perjanjian JV Hyperloop di Asia Tenggara dengan fokus utama pembangunan di Jakarta. pihak Hyperloop juga berencana untuk mengeksplorasi sistem transportasi modern ini guna menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.

Hingga saat ini, HTI di bawah naungan Hyperloop Transportation Technology (HTT) masih melakukan studi kelayakan demi pengadaan Hyperloop di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Menurut Dwi Putranto Sulaksono, selaku salah satu pendiri HTI seperti yang dilansir dari VOA Indonesia, studi kelayakan pembangunan Hyperloop diperkirakan memakan waktu satu tahun dan akan diawali di Jakarta.

“Treknya atau rutenya sedang kita evaluasi atau pelajari, rute mana yang tidak terlalu sulit tapi sangat diperlukan oleh penduduk Jakarta, khususnya padat area yang mana nanti akan bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan waktu yang lama bagi seseorang untuk pergi dan pulang dari rumah ke tempat kerja dan kembali ke rumahnya,” ujar Dwi. Dwi berharap sistem Hyperloop ini bisa terwujud di Indonesia dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun. Jadi, semoga rencana pengadaan Hyperloop di Indonesia bukanlah sekedar isapan jempol belaka.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru