Beragam fasilitas pendukung yang disediakan oleh penyedia layanan kereta api di berbagai negara semata-mata ditujukan untuk meningkatkan pengalaman penumpang dan memanjakan mobilitas mereka. Seperti di India, tepatnya di Stasiun Dadar, operator kereta menyewakan mobil golf yang biasa digunakan oleh orang-orang tua atau penyandang disabilitas. Namun apa jadinya jika fasilitas pendukung seperti ini malah menimbulkan masalah baru bagi stasiun terkait?
Baca Juga: Stasiun Kereta ‘Rasa Bandara Internasional’ Siap Hadir di India
Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman indiatimes.com (26/6/2018), alih-alih mengangkut penyandang disabilitas atau orang tua, mobil listrik bertenaga baterai ini malah tergelincir di salah satu peron Stasiun Dadar. Untungnya, mobil tersebut tengah tidak melakukan operasi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Anant Sudrik yang berperan sebagai pengemudi mobil nahas ini pun hanya menderita luka ringan.

Kepada media setempat, Anant mengaku kehilangan kemudi ketika dirinya tengah tergesa-gesa di salah satu peron selepas mengantarkan salah seorang tua ke dalam kereta. “Kejadian ini sendiri terjadi pada pukul 14.30 waktu setempat, mobil golf jatuh ke rel yang berdekatan dengan peron 7, yang khusus untuk melayani perjalanan jarak jauh eksklusif,” terang salah satu pejabat di Central Railway.
“Kendati tidak ada kerusakan pada infrastuktur (rel), namun pengemudi tersebut dianggap lalai dan akan dikenai denda sebesar Rs5.000 (sekitar Rp1.000.000),” tandas narasumber yang enggan membongkar identitasnya tersebut. Tidak hanya menjadi seseorang yang berada di balik insiden ini, Anant pun dinilai lalai karena telah memasuki zona yang bukan menjadi daerah operasinya.
Baca Juga: Lukisan Dinding Ramaikan 100 Stasiun di India
“Mobil golf sebenarnya tidak diperbolehkan masuk ke peron 5 dan 6, karena itu terlalu berresiko,” ujar sang narasumber. Seharusnya, ia menambahkan, para penyandang disabilitas atau orang tua bisa menggunakan layanan kursi roda yang disediakan oleh pihak stasiun jika hendak masuk ke peron 5 dan 6.
Tuduhan kelalaian Anant semakin diperparah ketika dikaitkan dengan kecepatan maksimal dari si mobil golf sendiri yang hanya mencapai kecepatan kurang dari 10km/jam. Tidak heran jika banyak pihak yang lalu mempertanyakan faktor keselamatan dari fasilitas penunjang stasiun tersebut. Duh, ada-ada saja, ya!