Belum lama melakukan tanda tangan nota kesepahaman dengn GoJek Indonesia, PT MRT Jakarta hari ini (8/6/2018), kembali melakukan hal yang sama dengan Grab Indonesia. Penandatanganan ini sendiri dilakukan untuk menghadirkan sinergi dalam sistem transportasi ibu kota yang semakin hari semakin padat dengan kendaraan pribadi.
Baca juga: MRT Jakarta Gandeng GoJek Kembangkan Bisnis dan Mobile Payment via Aplikasi
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pembuatan aplikasi untuk MRT yang akan bersinergi dengan GoJek dan Grab. Namun, akan seperti apanya saat ini pihak MRT masih terus melakukan perumusan dan pembicaraan yang tepat untuk ini.
“Kita buat sendiri aplikasinya, nanti sinerginya dengan aplikasi-aplikasi sistem lain seperti GoJek dan Grab. Yang jelas semuanya akan terintegrasi nantinya,” Jelas William kepada KabarPenumpang.com di kantor MRT Jakarta, Jumat (8/6/2018).
William menambahkan, untuk pembaruan aplikasi baik untuk GoJek maupun Grab masih dibicarakan secara teknis. Tak hanya itu, meski bekerja sama dengan platform online, MRT Jakarta tak melupakan TransJakarta dan Kereta commuterline (KRL) untuk tetap bersinergi.
Selain kerja sama untuk sinergi pengangkutan penumpang dari first mile-last mile, sistem pembayaran pun akan disinergikan melalui aplikasi tersebut. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, akan lebih mudah bagi pengguna Grab baik GrabBike maupun GrabCar.
“Karena pengguna Grab di Jakarta khususnya cukup signifikan, dengan seamless konetivitas melalui teknologi dan operasional kami bisa memudahkan pembayaran. Bersama denagn OVO sebagai mitra payment nantinya pembayaran dengan Grab dan MRT akan bisa lebih mudah,” ujar Ridzki.
Tak hanya terkait dengan aplikasi dan mitra payment yang akan bersinergi, William juga menambahkan terkait progres MRT saat ini. Pada 4-5 Juni 2018 kemarin, pihak MRT Jakarta sudah melakukan uji sinyal dan hasil yang didapat ialah persinyalan berjalan dengan baik.
“Saat uji sinyal evaluasi kita saat ini dua kereta yang ada kita uji dan sinyalnya berjalan baik,” jelas William.
Baca juga: Jelang April 2019, Inilah Beragam Strategi PT MRT Jakarta Agar Kondisi Sekitar Stasiun Kondusif
Setelah uji coba persinyalan, William mengatakan, akan menyipkan kedatangan kereta-kereta selanjutnya kemudian akan melakukan tes di line utama. Untuk tiket MRT yang akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang, sampai saat ini kisaran tarif belum turun dari pemerintah.
“Kalau hasil dari studi konsultan kita kisaran Rp8500 untuk tiket rata-rata 130 penumpang,” jelas Wiliam.