Pengguna jasa penyebrangan kapal ferry rute Merak – Bakauheni mungkin pernah mendengar istilah buffer zone. Buffer zone merupakan suatu loket yang disediakan oleh PT. ASDP untuk memudahkan para calon pengguna jasa penyebrangan mendapatkan tiket, walaupun pada kenyataannya kehadiran buffer zone tidak menjamin mereka bisa langsung mengarungi ganasnya Selat Sunda. Selain faktor kepadatan kendaraan yang bersaing untuk masuk ke dalam ferry terlebih dahulu, faktor cuaca pun memegang andil dalam penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Baca Juga: Pantau Trafik di Area Pelabuhan, PT ASDP Maksimalkan Penggunaan Drone
Buffer Zone yang mulai dioperasikan sejak tahun 2016 kemarin ternyata menuai banyak pujian, pasalnya solusi ini bisa memecah konsentrasi pemudik sehingga penumpukan kendaraan tidak terlalu parah di pelabuhan. Dalam kampanye dan sosialisasi tahun lalu, T ASDP menyebut layanan yang ada dj buffer zone berupa penyediaan E-Ticketing Portable yang beroperasi 24 jam penuh di hari yang ditentukan.
Pada awal kehadirannya, buffer zone hanya tersedia untuk kendaraan yang melintasi jalur tol, yaitu di KM 43 dan 68 Tol Tangerang – Merak. Kepercayaan diri PT ASDP meningkat seiring pujian yang mereka tuai tahun lalu, maka PT ASDP sepakat untuk menambah tiga buffer zone di pulau Jawa pada musim Mudik Lebaran tahun ini, yaitu di Villa Permata Hijau, Polsub Sektor Grogol – Merak, dan hotel Mangku Putra, Merak. Sedangkan untuk buffer zone yang tersedia di pulau Sumatera terletak di Terminal Rajabasa, Masjid Agung Kalianda, dan Rumah Makan Begadang 4.
Dengan adanya penambahan buffer zone di tiga titik di pulau Jawa, maka moda jalur non-tol pun kini bisa membeli tiket pemberangkatan di sana. Buffer zone sendiri menyediakan tiket untuk layanan go-show, dengan tenggat waktu aktif 12 jam setelah pembelian. Berbeda dengan tiket regular yang memiliki tenggat waktu aktif selama 24 jam setelah pembelian, tujuan dari pemangkasan durasi aktif tiket melalui buffer zone adalah untuk mengurangi antrean kendaraan di pelabuhan.

Baca Juga: Tarif Naik , ASDP Janjikan Peningkatan Kualitas Layanan di 14 Lintasan
Penumpang bisa mengisi manifest di buffer zone, dan ketika pembelian tiket di sana sudah selesai, mereka hanya tinggal men-scan QR code yang mereka dapatkan saat melakukan transaksi di buffer zone. Sedikit atau banyaknya, pengisian manifest di pelabuhan inilah yang akhirnya membuat antrean semakin meradang. Terbukti, dengan adanya buffer zone, para pengguna jasa penyebrangan dapat menghemat waktu dan tenaga mereka.
Tidak hanya di jalur penyebrangan Merak – Bakauheni, keberadaan buffer zone juga kini bisa dirasakan oleh para pengguna jasa penyebrangan jalur Katapang – Gilimanuk. Dengan konsep yang sama, para pengguna jasa penyebrangan dapat membeli tiket melalui buffer zone yang tersebar di wilayah paling Timur pulau Jawa, diantaranya Istana Gandrung, Jembatan Timbang Watudodol, Pelindo Tanjung Wangi, dan Stasiun KA Banyuwangi Baru. Sedangkan untuk buffer zone yang tersebar di area Pulau Dewata berada di Rumah Makan Soka, Lapangan Desa Melaya, Jembatan Timbang Melaya, dan Lahan Pemda.
Baca Juga: Sambut Angkutan Lebaran, Per 1 Juni 2017 PT ASDP Jual Tiket Online via Gadget
Untuk musim mudik 2017, PT ASDP melakukan terobosan baru dimana para pemudik bisa membeli tiket melalui online. Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP, Christine Hutabarat mengatakan para pemudik kini bisa memesan tiket kapanpun dan dimanapun mereka mau. “Pembelian tiket terjadwal dan secara online, jadi saudara-saudara kita yang hendak mudik bisa mengetahui kapan mereka harus berangkat,” tuturnya saat Press Conference yang diadakan oleh PT ASDP, Selasa (13/6/2017) kemarin sore.
Berarti, dengan adanya tiga metode pembelian tiket, PT ASDP mengharapkan para pemudik tidak lagi harus menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk mengantri di area pelabuhan. “Kehadiran sistem-sistem tersebut diharapkan dapat menjadi pemecah konsentrasi pemudik,” tutup Christine.