Beberapa negara di dunia memiliki kereta yang memiliki rute hingga ke gunung, salah satunya adalah Taiwan. Ternyata kereta gunung yang dimiliki Taiwan memiliki umur lebih dari satu abad dan hingga kini masih beroperasi.
Baca juga: Tembus Pegunungan Qinling, Cina Luncurkan Kereta Cepat Lintasi Wilayah Utara dan Selatan
KabarPenumpang.com melansir dari laman cnn.com (19/9/2018), kereta yang memiliki warna perpaduan merah dan krem memiliki umur 106 tahun. Perjalanan rutenya pun menuju pegunungan Alishan di Taiwan dan biasanya para pendaki dan penduduk desa di pegunungan tersebut berhenti untuk melambaikan tangan pada penumpang kereta.
Menaiki kereta ini seperti merasakan kereta pada pertama kali baru masuk pada transportasi dunia. Kini kereta tersebut memulai tur yang diperkenalkan di Alishan Forest Railway.
Jalur kereta tersebut sepanjang 7,14 km menuju pegunungan Alishan dengan jaringan rel yang sempit. Kereta yang masih mengular ini selesai pembangunan jalurnya tahun 1912 di masa pendudukan Jepang.
Dulunya sebelum menjadi kereta wisata seperti saat ini, kereta tersebut mengangkut pohon cypress yang terancam punah di hutan Alishan, Taiwan. Untungnya setelah penebangan dilarang, kereta ini akhirnya menjadi satu-satunya kereta penumpang yang naik ke gunung.
Alishan Forest Railway sendiri menawarkan pemandangan alam yang beragam. Sebab kereta itu berjalan diantara kota Chiayi di ketinggian 30 meter ke Chunshan di 2451 meter dan menjadi stasiun tertinggi di Taiwan.
Alishan Forest Railway sendiri merupakan perkeretaapian gunung dengan ukuruan sempit tertinggi di asia yang melebihi ketinggian dari Kereta Dajeeling Himalayan yang terkenal dengan stasiun di ketinggian 100 meter hingga 2200 meter. Uniknya kereta pegunungan yang satu ini masih mempertahankan seperti 100 tahun lalu dimana badan kereta menggunakan kayu padat dan masinis harus turun dari kereta untuk mengganti arah lintasan secara manual.
Baca juga: Eksistensi Peak Tram Hong Kong, Dulu dan Sekarang!
“Ini terasa lebih manusiawi, tidak seperti mesin modern yang dingin dan otomatis,” kata Liao Yuan-chiao, seorang kapten kereta Alishan.
Sebagai penggemar kereta api, Liao meninggalkan pekerjaannya sebagai dosen enam tahun lalu untuk bekerja sebagai asisten kereta di Alishan Forest Railway.
“Saya suka kereta api karena saya suka kebisingan rendah dari motor kereta diesel – Anda dapat mendengar perubahan suara ketika mesin mengubah kecepatannya. Kedengarannya hidup. Untungnya, Alishan Forest Railway belum digantikan oleh kereta listrik. Ini benar-benar surgaku,” tambah Liao.