Sepasang suami istri Maria Fronta dan Bryan Bridgwater diturunkan dari penerbangan WestJet di Inggris. Hal ini dikarenakan keduanya dianggap tidak sopan kepada awak kabin. Dilansir KabarPenumpang.com dari globalnews.ca (5/6/2017) Fronta yang saat itu membawa tas jinjing berisi obat darah tinggi untuk diletakkan di atas tempat duduk mereka.
Namun, pramugara melarang Fronta melakukan hal itu dan merekam kejadian tersebut menggunakan kamera telepon genggamnya. Saat itu Bridgwater, suami Fronta mengatakan sang pramugara menjadi sangat agresif dengan yang dilakukan istrinya tersebut. Kemudian pramugara membawa Fronta bertemu dengan pilot penerbangan saat itu. Dari situ sang pilot mengatakan bahwa Fronta tak boleh meletakkan tas di tempat duduk.
Baca juga: (Lagi), Awak Pesawat Gunakan Kabel Ties Untuk Lumpuhkan Penumpang
“Yang perlu saya ketahui adalah bahwa Anda menghormati aturan penerangan dan tidak perlu khawatir,” ujar pilot WestJet dalam video tersebut. Didalam video juga terlihat sang pramugara berteriak bahwa Fronta dan suaminya tidak diinginkan dalam penerbangan tersebut karena masalah tas yang dianggap melanggar aturan. “Ini tidak akan berjalan baik,” ujar sang pramugara yang terekam video sembari memukul ponsel yang dibawa Fronta untuk merekam.
Kemudian, saat itu juga Fronta dan sang suami diperintahkan untuk meninggalkan pesawat oleh pilot. Karena hal ini, keduanya harus menaiki bus menuju bandara Heathrow dan mengambil penerbangan melalui Reyjavik, Islandia untuk menuju Toronto.
Baca juga: Islandia (1) – Menjejakkan Kaki di Negeri Surga Aurora
“Banyak upaya telah dilakukan oleh kru untuk mengurangi situasi tapi tidak berhasil. Kru operasi kemudian menentukan bahwa tamu terlalu sulit diatur untuk terbang. “Ini adalah posisi WestJet bahwa perjalanan tamu dengan kami pasti memiliki potensi untuk membahayakan keselamatan awak kapal dan tamu lainnya,” ujar juru bicara WestJet Lauren Stewart dari surat yang dikirim ke Global New Senin (5/6/2017) malam.
Namun, hingga kini pun pihak WestJet masih terus menyelidiki dan menindaklanjuti semua awak kabin serta anggota staff yang terlihat dalam video tersebut. Hal ini juga dikomentari oleh Advokat Hak Penumpang, Gbor Lukacs, bahwa insiden ini merupakan masalah yang serius. “Saya tidak melihat pembenaran atas tindakan pramugara ini,” kata Lukacs.
Baca juga: Untuk Penumpang Obesitas, Perpanjangan Sabuk Pengaman Belum Jadi Prioritas
Frota dan Bridgwater, yang sering bepergian ke Inggris dan Brasil, mengatakan bahwa mereka terbiasa dengan prosedur perjalanan udara dan tidak pantas dikeluarkan dari penerbangan. Mereka menambahkan bahwa mereka sekarang kehabisan uang sekitar U$2.500 untuk membayar alternatif kembali ke Kanada.
Brian Godfrey, seorang konsultan pramugari, melihat video yang diambil Frota dan mengatakan bahwa staf tidak boleh berhubungan dengan penumpang. “Tidak lama lagi seorang pramugari bisa melabrak penumpang kapan saja atau pramugari bisa mengambil barang-barang milik penumpang.” Selama 17 tahun karirnya, dia telah mengakomodasi banyak permintaan khusus untuk membawa tas. “Tugas utama pramugari adalah keselamatan, kenyamanan, pelayanan pelanggan dan melakukan semua tugas pada waktu yang tepat.”