Maraknya penerbangan drone membuat dunia aviasi sedikit kewalahan karena semakin bertambahnya moda udara yang harus dipantau agar tidak mengakibatkan kecelakaan di lalu lintas udara. Tercatat, Unmanned Aircraft Systems (UAS) atau yang lebih dikenal dengan sistem pesawat tanpa awak sudah menyebabkan gangguan di bandara di seluruh dunia, bahkan KabarPenumpang.com melansir dari cnet.com (19/7/2017), beberapa diantara kasus UAS tersebut menimbulkan korban luka, tentu hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus manakala sejumlah perusahaan tengah mempersiapkan sejumlah moda transportasi masa depan.
Baca Juga: Survei: Keraguan Masyarakat Bakal Jadi Penghambat Kehadiran Drone Penumpang
Sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Santa Monica, AirMap merupakan sebuah platform yang akan bertugas untuk mengatur lalu lintas drone. AirMap menggabungkan data dari berbagai sumber yang mencakup lalu lintas udara, cuaca, hingga batasan peraturan. Informasi yang disebarkan oleh pesawat tanpa awak seperti DJI dan Yuneec akan membantu mencegah pilot penerbangan konvensional terbang ke koordinat yang seharusnya tidak mereka lalui.
Gangguan dari drone biasanya ditemui saat pesawat konvensional terbang di ketinggian rendah, karena lalu lintas drone tidak akan ditemui di atas ketinggian 30.000 kaki. CEO dari AirMap, Ben Marcus mengatakan sistem pemantauan ini merupakan sebuah indeks dari apa yang terjadi secara real time. “Disajikan dalam tampilan 3 dimensi,” tuturnya. “Bisa dikatakan, ini semacam peta untuk kendaraan otonom. Di sini, orang-orang yang berwenang dituntut untuk bisa menggunakannya, karena drone-drone tersebut merupakan hasil buah tangan manusia,” tambah Ben.
Baca Juga: Wow! Uber Canangkan Program Taksi Drone
Sebelum lepas landas, operator pesawat tak berawak diminta untuk mengirimkan rencana penerbangan yang dianalisis untuk memberi tahu mereka tentang kondisi cuaca atau apakah mereka melanggar peraturan di wilayah udara. Kemudian petugas bandara, khususnya di ATC (Air Traffic Control) selaku pengelola lalu lintas wilayah udara juga dapat mengakses data dari AirMap dan berkomunikasi langsung dengan operator drone yang telah mengirimkan informasi mengenai rencana penerbangan dan nomor telepon mereka. Ada 130 bandara di AS, termasuk LAX (Los Angeles) dan Houston George Bush Intercontinental yang saat ini menggunakanAirMap sebagai salah satu platform mereka. Platform seperti AirMap dinilai sangat ideal untuk memantau penerbangan pesawat tak berawak.
Sementara itu, teknologi di dunia aviasi memiliki radar drone yang bisa saja dipasang di pesawat tanpa awak tersebut, namun tetap saja teknologi tersebut memiliki kelemahan. Bukan dari segi kemampuannya, melainkan dari harganya. “Ini pada dasarnya adalah radar kelas militer yang harganya sangat tinggi,” tutur Kevin Hightower, kepala produk di AirMap.