Kabar duka kembali datang dari dunia transportasi, khususnya moda darat, dimana sebuah bus mengalami kecelakaan di Kenya, pada Selasa (25/4/2017) kemarin. Dalam peristiwa nahas tersebut, dikabarkan sebuah bus menabrak sebuah truk yang membawa muatan minyak goreng pada senin tengah malam waktu setempat. Kecelakaan ini terjadi di jalur utama yang menghubungan Ibu Kota Kenya, Nairobi dengan kota pelabuhan Mombasa.
Menurut data yang dilansir dari reuters, kejadian ini berawal ketika pengemudi bus berusaha untuk mendahului kendaraan yang berada di depannya di daerah Kibwezi. Alih-alih menyalip, ia malah terkejut ketika melihat sebuah truk trailer tepat berada di depannya. Namun sayang, pengemudi bus berwarna kuning tersebut tidak dapat menghindar dan tabrakanpun tak dapat terelakkan. Sedikitnya 24 orang tewas dalam insiden ini.
Kepala Kepolisian Kibwezi yang menangani kasus ini, Leonard Kimaiyo mengatakan sebanyak 20 orang dewasa dan tiga anak-anak meninggal ditempat. “Sementara satu korban lainnya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit,” katanya melalui telepon, seperti yang dilansir dari laman reuters, Selasa (25/4/2017).
Dalam keterangannya, Leonard mengatakan bus tersebut sedang bertolak menuju Mombasa dari Nairobi. Kebanyakan para penumpangnya adalah keluarga yang baru saja merayakan Paskah dan para pelajar yang akan kembali bersekolah setelah melewati waktu liburan. Sementara itu, korban luka akibat kejadian ini disinyalir ada 19 orang. Menurut Leonard, tidak menutup kemungkinan jumlah korban jiwa akan terus bertambah mengingat betapa dahsyatnya kecelakaan tersebut. Ini bisa terlihat dari bagian samping kiri bus yang hancur.
Menurut data yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman apnews.com, setidaknya kecelakaan yang terjadi di Kenya sudah membunuh hampir 3000 orang setiap tahunnya. Tentu saja, ini bukanlah sebuah hipotesa semata. Terbukti, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan yang terjadi di Kenya. Human error menduduki peringkat pertama penyebab kecelakaan lalu lintas di Kenya. Tercatat, sebanyak 85% penyebab kecelakaan di Kenya terjadi akibat human error.
Mengemudi dalam keadaan mabuk juga menjadi salah satu penyebab banyaknya kasus kecelakaan di Kenya. Tidak bisa dipungkiri, mengemudi dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras memang sangat membahayakan, bukan hanya bagi pengemudinya saja, melainkan pengguna jalan lain juga bisa saja jadi korban.
Ketidak hati-hatian dalam mengemudi juga masuk ke dalam jajaran tingginya kecelakaan di Kenya. Menyalip secara tidak hati-hati, menyalip dari bahu jalan, kurangnya perhatian terhadap black spot/blind spot, dan memacu kendaraan saat cuaca buruk menjadi beberapa faktor penunjang terjadinya kecelakaan, bukan hanya di Kenya, tapi di seluruh dunia.
Masalah pada kendaraan juga menjadi salah satu faktor penunjang tingginya angka kecelakaan di Kenya. Peringatan mengenai pentingnya melakukan check up kendaraan sebelum melakukan perjalanan kadang sering dihiraukan, padahal sudah banyak kasus kecelakaan yang terjadi karena tidak melakukan check up kendaraan sebelum bepergian. Maka dari itu, pastikan diri Anda dan kendaraan Anda berada dalam kondisi layak untuk melakukan perjalanan, dan jangan lupa untuk mematuhi rambu-rambu yang ada.
Tidak hanya di Kenya, dari dalam negeri sendiri juga faktor human error menduduki peringkat pertama penyebab kecelakaan. Dalam sebuah bagan, Korps Lalulintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) menjabarkan, sebanyak 65,67% kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh human error. Faktor penunjangnya pun beragam, dari mulai mengantuk, kondisi tubuh yang tidak prima, memainkan handphone saat berkendara, hingga mengabaikan marka-marka jalan yang berlaku. Ini tentu saja menjadi lecutan bagi para pengendara untuk lebih arif lagi selama mengemudi, karena akan ada banyak pihak yang dirugikan ketika kita lalai dalam berkendara.