Monday, November 25, 2024
HomeDarat10 Poin Utama Pada Proyek Kuala Lumpur–Singapore High Speed Rail

10 Poin Utama Pada Proyek Kuala Lumpur–Singapore High Speed Rail

Pembangunan layanan kereta cepat tak pelak menjadi landmark transportasi di suatu negara. Karena punya keunggulan dalam kecepatan dan keamanan, beberapa moda kereta cepat diluncurkan untuk menghubungkan akses antar negara, hal yang lumrah di Eropa Barat. Dan di Asia Tenggara nantinya bakal hadir kereta cepat lintas negara pertama, yakni antara Malaysia dan Singapura dalam proyek Kuala Lumpur–Singapore High Speed Rail (HSR).

Rencana implementasi Kuala Lumpur–Singapore HSR sebenarnya sudah disusun sejak tahun 2013, namun pengerjaan proyek baru di tandatangani pada 13 Desember 2016. Dilansir KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (4/1/2017), kesepakatan bilateral yang bersejarah ini untuk membangun jalur kereta kecepatan tinggi dengan target operasi pada 1 Desember 2026 mendatang. Proyek ini sendiri sebenarnya untuk meningkatkan konektivitas dan memperkuat hubungan ekonomi dan menjalin hubungan yang lebih erat antara kedua negara yang bertetangga ini.

Baca juga: Johor Baru – Singapura via Rapid Transit System di Tahun 2022

Meski baru bisa dinikmati sembilan tahun lagi, ada poin-poin penting terkait proyek Kuala Lumpur–Singapore High Speed Rail .

1. Waktu permulaan
Layanan ekspres yang menghubungkan Singapura dan Kuala Lumpur ditargetkan mulai tanggal 31 Desember 2026.

2. Delapan stasiun
Jalur ini akan melalui sebanyak delapan stasiun dengan tujuh diantaranya ada di Malaysia dan satu berada di Singapura. Delapan stasiun tersebut yakni rencananya di Kuala Lumpur, Putra Jaya, Seremban, Ayer Keroh Muar, Batu Paha, Iskandar Puteri dan Jurong Timur.

Baca juga: Jepang Tawarkan Teknologi Kereta Cepat Malaysia – Singapura

3. Panjang jalur 350 km
Proyek ini melibatkan pembangunan jalur baru (khusus), yang memungkinkan kereta mencapai kecepatan maksimum lebih dari 300 km per jam, 335 km jalur akan diatur di Malaysia, sementara jarak lintasan di Singapura hanya terbentang 15 km.

4. Waktu tempuh perjalanan singkat
High Speed Rail diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dengan hanya 90 menit bila dibandingkan dengan perjalanan menggunakan mobil atau bus dari Singapura menuju Kuala Lumpur yang memakan waktu lima sampai enam jam.

Baca juga: Ingin Menikmati Sensasi Kereta Cepat, Bentang Lebar Rel Harus Diganti

5. Tiga layanan dengan dua operator terpisah
Ada dua layanan ekspress antar dua stasiun Jurong East di Singapura dan Bandar Malaysia di Kuala Lumpur, layanan antar jemput lebih pendek yang menghubungkan Singapura dengan Iskandar Puteri di Johor dan layanan domestik yang menghubungkan tujuh stasiun di Malaysia. Ketiga layanan tersebut akan dipimpin oleh dua operator berbeda, OpCo International dan OpCo Domestic.

Layanan ekspres dan antar-jemput oleh OpCo International akan terdiri dari peregangan stasiun Kuala Lumpur sampai Singapura dan stasiun Iskandar Puteri dan Singapura masing-masing. Dinas dalam negeri (pemerintah) hanya terdiri dari stasiun-stasiun di Malaysia saja, dari Kuala Lumpur sampai stasiun Iskandar Puteri. Memiliki dua OpCos berbeda akan memungkinkan HSR untuk lebih memenuhi kebutuhan berbeda dari profil penumpang mereka. OpCo Domestic juga akan memberi Malaysia fleksibilitas lebih untuk mengatur layanan internalnya sendiri. Layanan ekspres dan antar jemput akan diberikan penjadwalan dan prioritas operasional untuk layanan domestik.

6. Setiap negara membiayai pembangunan infrastruktur masing-masing
Pemerintah masing-masing negara bertanggung jawab dalam mengembangkan, membangun dan memelihara infrastruktur sipil di negarnya. MyHSR Coroporation di Malaysia dan Land Transport Authority (LTA) di Singapura.

Baca juga: Melesat 200 Km Per Jam, Arlanda Express Kereta Bandara Tercepat

7. Pelaksanaan Komite Bilateral
Komite bilateral akan mengawasi semua hal yang dapat mempengaruhi layanan kilat dan antar jemput. Tim gabungan tingkat kerja juga akan menangani semua hal yang memerlukan koordinasi dan keterlibatan bersama antara Singapura dan Malaysia.

8. Konsep CIQ Co-Located (Imigrasi)
Kedua negara telah sepakat bahwa fasilitas Customs, Immigration & Quarantine (CIQ) Singapura dan Malaysia akan berada di tiga lokasi – Kuala Lumpur, Iskandar Puteri dan Singapura. Penumpang yang terikat internasional harus melalui izin CIQ oleh pihak berwenang Singapura dan Malaysia hanya pada saat keberangkatan, memastikan perjalanan yang cepat dan mulus.

Baca juga: Rail Transit Suite, Solusi Untuk Penumpang Kereta Yang Lelah

9. Jembatan penghubung Sigapura dan Malaysia
Jalur sepanjang 350 km, delapan stasiun akan menghubungkan kedua negara melalui sebuah jembatan di Selat Johor yang berada di atas permukaan air (tinggi 25 meter). Pada tanggal 4 Januari 2017 kemarin, Otoritas LTA dan Singapura menyatakan bahwa tanah yang menjadi tempat Raffles Country Club di Tuas akan dibebaskan, karena dianggap sebagai lokasi yang paling sesuai untuk menjalankan jalur High Speed Rail.

10. Yang harus dilihat pertama
Muar Otah, Mie Daging Sapi Seremban dan Hello Kitty Town pertama di luar Jepang akan lebih mudah diakses setelah High Speed Rail beroperasi. Layanan kereta api yang baru akan menjadi cara lain bagi wisatawan dari Singapura untuk menjelajahi kota-kota yang kurang terkenal di Malaysia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru